Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral! Produk Wine Klaim Kantongi Sertifikat Halal, Ini Fakta Terbarunya

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |14:53 WIB
Viral! Produk Wine Klaim Kantongi Sertifikat Halal, Ini Fakta Terbarunya
Wine. (Foto: Reuters)
A
A
A

 

JAKARTA - Baru-baru ini warganet digegerkan oleh produk minuman beralkohol atau wine yang diklaim telah mengantongi sertifikasi halal. Hal ini ramai dibahas di sosial media (twitter) beberapa hari lalu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), M. Haris Witjaksono menyebut klaim minuman beralkohol dengan merek NABIDZ tersebut hanyalah informasi palsu.

 BACA JUGA:

Artinya, ada tindakan pemalsuan atas kepemilikan sertifikasi halal.

Meski belum menelaah secara mendalam kasus tersebut, Haris menegaskan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama memiliki mekanisme yang ketat terkait penerbitan sertifikasi halal untuk sebuah produk.

Sehingga, tidak ada alasan mendasar jika produk wine memiliki sertifikasi halal, sekalipun melewati proses penilaian dari BPJPH.

 BACA JUGA:

"Case-nya, sejujurnya saya belum (kajian mendalam), saya harus masuk ke dalam case-nya. Bisa jadi pemalsuan, informasi label, kemudian kalau proses sertifikasinya sendiri saya kira tidak akan muncul wine itu sampe mendapatkan label halal," ujar Haris saat media gathering, Senin (31/7/2023).

"Kalau memang mereka melewati proses penilaian yang benar, dia tidak akan dapat label halal, perkaranya pemalsuan," lanjutnya.

Adapun Surveyor Indonesia menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditetapkan sebagai lembaga pemeriksa halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama.

 BACA JUGA:

Sekalipun Surveyor Indonesia sudah melakukan penelusuran terhadap bahan yang digunakan industri, rumah makan, dan produk lain, sebelum direkomendasikan kepada BPJPH untuk memperoleh label halal, Haris tidak menafikan bila kasus pemalsuan sertifikasi hal kerap terjadi.

Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah resiko di tengah membanjirnya beragam produk.

Dalam konteks ini, penguatan sertifikasi halal menjadi fokus utama.

"Jadi, resiko-resiko akan selalu muncul di dalam konteks sertifikasi ini, di mana keterbukaan ini menjadi penting. Artinya begini, skema sertifikasi halal di Indonesia adalah kita menghargai kejujuran dari pelaku usaha. Kedua basisnya ketelusuran kita sehingga menjadi penting tiap kita memahami pemasok kita itu seperti apa," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement