JAKARTA - Pemerintah dituding hanya menguntungkan China dengan diberlakukannya kebijakan hilirisasi Nikel.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi pun mempertanyakan hitungan keuntungan dari kebijakan hilirisasi nikel.
"Itungannya gimana. Kalau itungan kita contoh saya berikan contoh nikel. Saat diekspor mentahan, bahan mentah setahun kira-kira hanya Rp17 triliun, setelah masuk ke industrial downstreaming, ke hilirisasi menjadi Rp510 triliun. bayangkan saja kita negara itu hanya mengambil pajak, mengambil pajak dari Rp17 triliun sama mengambil pajak dari Rp510Tl triliun lebih gede mana?" kata Jokowi dalam keterangannya di Stasiun Dukuh Atas.
“Karena dari situ, dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPH badan, pph karyawan, pph perusahaan royalti bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak semuanya ada di situ. coba dihitung saja dari Rp17 triliun sama Rp510 triliun gede mana?" tambahnya.
Terkait adanya penurunan hilirisasi ke PDB setiap tahunnya, Jokowi menegaskan bahwa perhitungan tersebut salah.