Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi di ASEAN Disebut Belum Merata, Ini Buktinya

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Minggu, 20 Agustus 2023 |14:31 WIB
Investasi di ASEAN Disebut Belum Merata, Ini Buktinya
Investasi di kawasan ASEAN belum merata (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - MenteriI Investasi Bahlil Lahadalia mengungkap investasi yang masuk ke kawasan ASEAN belum merata. Hal itu akhirnya mengancam pertumbuhan yang tidak merata.

Hal itu diungkapkan Bahlil saat memimpin AIA (ASEAN Investment Area) Council Meeting ke-26 di Semarang, Jawa Tengah, yang juga dihadiri oleh seluruh anggota ASEAN serta perwakilan UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development).

Special ASEAN Investment Report (AIR) 2023 memotret pertumbuhan investasi ASEAN tahun 2022 naik 5% dengan total investasi USD224 miliar. Hal ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah di tengah arus investasi dunia yang turun hingga 12% di tahun yang sama.

Bahlil menyampaikan data tersebut sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 bahwa kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan dunia atau Epicentrum of Growth. Namun, Bahlil menekankan pentingnya mengedepankan asas pemerataan investasi.

“Konsentrasi FDI pada segelintir golongan akan mengancam kesatuan ASEAN di masa depan. Pada tahun 2022, 60% FDI yang masuk ke ASEAN hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk ASEAN. Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas, satu rumah, satu keluarga,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8/2023).

Direktur Divisi Investasi dan Bisnis UNCTAD James Zhan menjelaskan, laporan UNCTAD juga menggarisbawahi pertumbuhan manufaktur di ASEAN yang meningkat tajam. Tahun 2020 masa pandemi pertumbuhan manufaktur tetap tumbuh mencapai USD11 miliar saat seluruh dunia juga terpuruk. Namun pemulihan di ASEAN berlangsung cepat. Terbukti di tahun 2021 mengalami lonjakan pertumbuhan 400% menjadi USD55 miliar dan tetap mampu naik di tahun 2022 sebesar USD62 miliar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement