Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Reposisi Dana AIF Jadi ASEAN Green Fund

Michelle Natalia , Jurnalis-Jum'at, 25 Agustus 2023 |20:38 WIB
Para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Reposisi Dana AIF Jadi ASEAN Green Fund
Para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se Asean Reposisi Dana (Foto: Bank Indonesia)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN membahas bagaimana ASEAN dapat meningkatkan pembiayaan infrastrukturnya, melalui reposisi dana infrastruktur ASEAN atau ASEAN Infrastructure Fund (AIF), menjadi ASEAN Green Fund.

Tujuannya adalah untuk mempromosikan infrastruktur berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

"Sehubungan dengan hal tersebut, pertemuan tersebut menyepakati bahwa kita perlu menyelaraskan pembiayaan infrastruktur ASEAN dengan taksonomi ASEAN untuk keuangan berkelanjutan," ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Mereka juga sepakat untuk memperkuat proses bisnis dana infrastruktur ASEAN, dan melakukan kajian lebih lanjut mengenai kontribusi rekapitalisasi infrastruktur ASEAN, serta optimalisasi kontribusi rekapitalisasi infrastruktur ASEAN.

"Infrastruktur ASEAN mendanai modal yang ada. Dalam pertemuan kami, menkeu dan gubernur bank sentral ASEAN juga menyoroti pentingnya mendorong pembiayaan transisi untuk mendukung pencapaian ekonomi rendah karbon di kawasan ASEAN," terang Sri.

Dia menyebut mereka semua menyadari sepenuhnya bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata dan perlu untuk segera disikapi. Transisi pembiayaan menjadi salah satu isu yang paling kritis.

Pertemuan tersebut juga membahas fungsi keuangan berkelanjutan taksonomi ASEAN yang menjadi contoh bagaimana anggota ASEAN berupaya untuk memungkinkan penyesuaian, melakukan transisi yang terjangkau dan teratur di kawasan ASEAN.

Taksonomi ASEAN merupakan taksonomi pertama di dunia yang mengklasifikasikan transisi energi ke dalam klasifikasi hijau baru. ini Taksonomi merupakan instrumen penting untuk menarik investasi swasta guna mendukung transisi di kawasan. Oleh karena itu, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN menggarisbawahi pentingnya kesesuaian taksonomi ASEAN dengan taksonomi internasional lainnya.

"Dalam pertemuan ini, kami juga mengundang Uni Eropa, yang juga sudah mengembangkan taksonomi mereka, seiring dengan upaya kami untuk mengatasi tantangan-tantangan mendesak saat ini, kami sebagai menteri keuangan ASEAN dan gubernur bank sentral terus melakukan diskusi rutin mengenai kepentingan bersama," pungkas Sri.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement