JAKARTA – Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas dunia mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut, mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS ketika investor menantikan pembacaan indeks harga konsumen utama minggu ini untuk Agustus.
Dilansir dari Antara, Selasa (12/9/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD4,50 atau 0,23% menjadi ditutup pada USD1.947,20 per ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,5%, memangkas kenaikan bulanan menjadi 0,9%. Kekuatan dolar cenderung menekan harga emas dalam mata uang dolar.
Investor juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang akan dirilis pada Rabu (13/9/2023). Data tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
“Sedikit pemulihan dalam momentum pembelian emas selama sesi perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan menghadapi ujian waktu menjelang pembacaan IHK AS mendatang, yang dianggap sebagai peristiwa risiko utama bagi para pedagang minggu ini,” kata Jameel Ahmad, kepala analis di Pialang GTC yang berbasis di Dubai.
“Saat ini, pasar telah beralih ke arah ekspektasi dolar AS untuk tetap menjadi teman terbaik investor selama sisa tahun 2023, yang menunjukkan bahwa kenaikan emas terbatas,” katanya dalam komentar email-nya.
Para analis pasar berpendapat bahwa emas mungkin memiliki momen penentu keberhasilan pada minggu ini, yang berarti harga emas mungkin menembus kisaran antara 1.940 dolar AS dan 1.980 dolar AS.
Dengan dolar AS diperkirakan akan tetap kuat hingga sisa tahun 2023, para analis pasar juga berpendapat bahwa kenaikan emas terbatas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 20,90 sen atau 0,90%, menjadi ditutup pada USD23,383 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat USD7,50 atau 0,84%, menjadi menetap pada USD902,30 per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)