JAKARTA – Tenor menjadi sesuatu yang sudah tidak asing. Tenor merupakan jangka waktu atau periode yang ditetapkan atau disepakati antara pemberi kredit (kreditur) dengan penerima kredit (debitur) untuk melunasi suatu pinjaman.
Jenis tenor pun berbeda-beda, yaitu tenor pendek dan panjang, tergantung dari kemampuan bayar debitur atau kebijakan masing-masing perusahaan.
Tenor tentunya akan mempengaruhi tingkat suku bunga dan besarnya angsuran yang wajib dibayarkan oleh debitur kepada kreditur setiap bulannya.
Untuk membantu menentukan tenor, MotionCredit memberikan pemahaman perbedaan antara tenor pendek dan tenor panjang berikut ini:
1. Tenor Pendek
Pinjaman dengan tenor yang pendek biasanya dipilih karena jumlah pinjaman tidak terlalu besar dan cocok bagi Anda yang tidak ingin memiliki utang terlalu lama. Dengan tenor yang pendek, maka total pinjaman beserta bunga yang dikembalikan sepanjang tenor akan cenderung lebih rendah daripada tenor panjang, namun angsuran setiap bulannya akan menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, tenor pendek perlu diimbangi dengan kemampuan bayar dari debitur agar terhindar dari risiko gagal bayar. Pada MotionCredit, Anda bisa memilih tenor pendek yaitu 1 tahun.
2. Tenor Panjang
Pinjaman dengan tenor panjang biasanya dipilih jika pinjaman yang diambil cukup besar. Semakin panjang tenor, maka bunga yang dibebankan pun menjadi lebih besar, sehingga total pengembalian dana sepanjang tenor juga menjadi semakin besar. Meskipun demikian, dengan tenor yang panjang, Anda bisa menyesuaikan angsuran dengan penghasilan serta kemampuan bayar Anda.
Selain itu, dengan angsuran yang rendah, Anda dapat lebih leluasa mengelola pendapatan bisnis Anda untuk keperluan lain, misalnya biaya operasional, promosi, dana cadangan, bahkan untuk investasi.