Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Holding BUMN Pangan Defisit Gula 1 Juta Ton, Kapan Impor?

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2023 |12:29 WIB
Holding BUMN Pangan Defisit Gula 1 Juta Ton, Kapan Impor?
ID FOOD defisit gula. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Defisit gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) yang dialami Holding BUMN Pangan atau ID FOOD mencapai 800.000 hingga 1 juta ton per tahunnya.

Kondisi kekurangan komoditas pangan ini pun ditutupi dengan impor.

 BACA JUGA:

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan, meski tanpa gejolak pasokan dan harga pangan di dalam negeri defisit yang dibukukan pihaknya hingga mencapai 1 juta ton per tahunnya.

Karena itu, pada tanun ini perusahaan pelat merah ini kembali melanjutkan mengimpor gula konsumsi sebesar 125.000 ton dari negara mitra.

 BACA JUGA:

"(125.000 ton) ya betul karena memang tanpa adanya gejolak pun, kalau kita bicara gula, kita defisit kurang lebih 800.000 ton sampai 1 juta ton setiap tahunnya," ujar Frans saat ditemui wartawan, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Adapun negara yang menjadi tujuan impor ID FOOD adalah Thailand dan Brazil. Sebelumnya, India masuk dalam daftar mitra dagang perusahaan, hanya saja otoritas negara setempat tengah menerapkan kebijakan ekspor gula ke negara lain.

"Biasanya dari Thailand, India, dan Brazil namun tahun ini sama-sama ktia ketahui, India sudah melakukan aturan tidak akan ekspor sampe tahun depan, kemungkinan negara yg bisa kita impor adalah dari Brazil," ucapnya.

 BACA JUGA:

Mendatangkan 125.000 ton gula konsumsi ke dalam negeri merupakan kelanjutan dari Impor 250.000 ton gula tahun ini.

Di lain sisi, Frans memastikan anak usaha ID FOOD di sektor gula tetap menyiapkan buffer stock atau kelebihan jumlah bahan baku yang disimpan dengan kapasitas sebesar 50.000 ton. Hal itu untuk mencegah kekurangan persediaan pada akhir tahun ini dan awal 2024.

"Nah kami punya tiga anak perusahaan yang bergerak di bidang gula dan kami sedang menyiapkan buffer stock yang akan kita carryover di akhir tahun dan awal tahun kurang lebih ada sekitar 50.000 ton," tuturnya.

"Dan juga kita berkoordinasi dengan pemerintah dan Bapanas, akan merealisasikan sisa penugasan yang kita dapat di awal tahun 250.000 ton yang baru kita pakai kurang lebih 50 persen. Dan itu akan kita pakai pengamanan harga gula dan stok gula yang di akhir tahun dan awal tahun selalu naik," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement