JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp5,7 triliun untuk program replanting atau peremajaan tanaman sawit.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) pun buka suara dengan mengatakan bahwa program replanting merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pasokan minyak sawit.
BACA JUGA:
"Program ini merupakan satu program yang sangat penting untuk dilaksanakan sekarang ini dan kedepan, karena kita ini sekarang menghadapi persoalan produktivitas yang cenderung stagnan atau bahkan menurun," kata Ketua Bidang Luar Negeri Gapki Fadhil Hasan dalam siaran Market Review di IDX Channel, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, industri kelapa sawit sedang menghadapi persoalan ekstensifikasi, di mana sejak tahun 2011 tidak lagi bisa melakukan perluasan area kelapa sawit.
BACA JUGA:
"Sehingga produksi itu bisa meningkat hanya dengan melakukan peningkatan produktivitas," ujarnya.
Di sisi lain, Fadhil menyebut bahwa permintaan daripada minyak sawit dan minyak nabati pada umumnya pertumbuhannya lebih besar daripada produksinya. sehingga hal tersebut cenderung mendorong harga untuk meningkat lagi.
"Jadi program replanting ini adalah salah satu cara atau bahkan cara kita untuk meningkatkan pasokan minyak sawit ke pasar internasional dan juga memenuhi peningkatan permintaan di pasar domestik," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)