JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan kebutuhan minyak nasional pada 2030 mencapai 2 juta barel per hari. Padahal target lifting minyak mencapai RI baru 1 juta barel per hari pada tahun tersebut.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan minyak, pemerintah diperkirakan mengimpor minyak supaya memenuhi kebutuhan 2 juta barel per hari.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, meningkatkanya kebutuhan minyak seiring terjadinya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Dan kita yakin bahwa pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%. Artinya itu equal dengan kebutuhan energi termasuk juga minyak dan gas dari tahun ke tahun itu akan meningkat. Bahkan forecast dari dewan energi nasional tahun 2030 mungkin kebutuhan kita sekitar 2 juta barel," terangnya alam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Adapun untuk saat ini, Indonesia mengonsumsi minyak 1,3 juta barel per hari. Sedangkan yang mampu diproduksi di dalam negeri hingga semester I 2023 baru sekitar 615,5 ribu barel per hari. Oleh sebab itu, untuk memenuhi gap tersebut maka Indonesia kini mengimpor minyak 700 ribu barel per hari.