"Tidak ada pilihan buat kita, kebutuhan terus meningkat sementara produksi turun sehingga bagaimanapun kita harus punya strategi, punya perencanaan jangka panjang. Paling tidak bagaimana kita menutupi gap antara kemampuan produksi dengan kebutuhan dalam negeri," tuturnya.
"Artinya, kalau tidak mampu mengikuti kebutuhan dalam negeri, maka yang terjadi adalah kita harus impor terus dari luar negeri," tutup Nanang.
(Feby Novalius)