JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggebrak dunia ekonomi dengan mengalokasikan dana mencapai Rp40,6 triliun untuk mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024. Keputusan tersebut menandai komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai pusat pemerintahan yang efisien.
Sementara itu, minat investor asing, khususnya dari perusahaan teknologi Rusia, semakin menguat, membawa angin segar bagi perkembangan proyek strategis ini.
Okezone, Minggu (3/12/2023), memberikan fakta mengenai dana investor IKN hingga minat investor Rusia, sebagai berikut:
1. Sri Mulyani Kucurkan Dana Rp40,6 Triliun
Sri Mulyani menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp40,6 triliun tersebut menjadi perwujudan dari komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan IKN sebagai langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam konteks ini, belanja infrastruktur tetap menjadi fokus utama pemerintah dengan alokasi anggaran mencapai Rp423 triliun, terutama untuk sektor-sektor prioritas nasional seperti ICT, energi, pangan, dan konektivitas.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, melaporkan bahwa dari total anggaran pembangunan infrastruktur dasar IKN sebesar Rp29,3 triliun tahun ini, sekitar Rp13 triliun sudah cair hingga Oktober 2023. Porsi dana sebesar Rp26,3 triliun ditujukan untuk infrastruktur, sementara Rp3 triliun untuk keperluan non-infrastruktur.
2. Perusahaan Teknologi Rusia Minati Investasi di IKN
Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mendapat kunjungan dari lima perusahaan teknologi Rusia, menyatakan ketertarikan mereka terhadap investasi di IKN. Sektor yang menjadi fokus kerjasama bersama Rusia adalah perwujudan konsep smart city, terutama dalam pengembangan teknologi transportasi dan tata kota.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Agung Wicaksono, memaparkan kepada calon investor Rusia bahwa berinvestasi di IKN memberikan keunggulan, termasuk pemberian Hak Guna Usaha (HGU) hingga 95 tahun dan sejumlah insentif lainnya.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan konsep smart city IKN mencakup aspek smart governance, transportasi canggih, gaya hidup modern, energi terbarukan, industri, hingga infrastruktur dan lingkungan binaan.
Rusia, melalui perwakilan seperti Alexander Popov, Chairman of the Commission on Cooperation with Indonesia of Commerce and Industry, menawarkan kontribusi dalam bidang transportasi listrik, solusi kemacetan, dan penerapan teknologi waste-to-energy (WTE) di Nusantara.
3. RI Kantongi 323 Surat Minat Investasi Ke IKN, 45% Investor Asing
Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat telah menerima 323 surat minat investasi (LOI) dari pelaku usaha, baik dalam negeri maupun luar negeri. Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Agung Wicaksono, sekitar 45% dari LOI tersebut berasal dari investor asing, termasuk perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan.
Pentingnya LOI ini tidak hanya sebatas investasi langsung, namun juga melibatkan proyek-proyek kerja sama dengan pemerintah, seperti yang diungkapkan Agung. Dengan proyek ini, pembangunan IKN saat ini telah mencapai 55% (batch 1).
Anggaran pemerintah yang sudah dikeluarkan dari tahun 2022 hingga 2023 mencapai sekitar USD2,2 miliar atau sekitar Rp35 triliun, dengan komitmen pemerintah untuk hanya menggunakan APBN sekitar 20% dari total kebutuhan pembiayaan sebesar Rp466 triliun.
Selebihnya akan dicarikan melalui investor swasta, BUMN, dan BUMD untuk menjaga keberlanjutan pembangunan IKN tanpa memberatkan keuangan negara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)