Sementara itu, Atikoh mengatakan bahwa sangat penting untuk selalu bertanya keadaan masyarakat tentang harga bahan sembako. Sebab jika harganya naik, akan langsung mempengaruhi pengeluaran masyarakat. Imbasnya, pengeluaran untuk barang kebutuhan sekunder juga ikut turun.
“Sehingga ketika mereka (pelanggan) untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, pedagang-pedagang yang lain terkena imbas. Seperti pedagang di sini palawija, atau buah-buahan. Kemudian (pedagang) pakaian, (karena kenaikan harga) seperti itu juga terpengaruh,” tutur Atikoh.
Dari curahan hati para pedagang, kata Atikoh, ternyata yang diinginkan dari negara adalah kestabilan harga.
“Mereka sih sebetulnya fair yah keinginannya adalah ada kestabilan harga. Marena kalau harganya rendah atau tinggi, itu juga akan mempersulit mereka untuk margin harga jualnya. Sehingga berapa keuntungan yang mereka dapat itu agak sulit untuk diperkirakan,” urainya.
Atikoh kemudian memaparkan program Ganjar-Mahfud jika terpilih memimpin Indonesia, yang pertama akan diurusi menurut Atikoh adalah distribusi dan mata rantai supply-demand barang. Menurutnya itu bisa diatur oleh negara.
“Sehingga ketika seperti misalnya kebutuhan-kebutuhan pertanian, ketika panen raya ini memang harus distabilkan agar harganya juga tidak terlalu turun sehingga tetap petani juga terlindungi. Tapi ketika supply-nya turun misalnya (karena) lagi tidak panen dan sebagainya, ini juga yang stok itu bisa dikeluarkan. Agar harga harganya tidak terlalu naik. Jadi memang di sini harus ada supply-demandnya harus bisa diseimbangkan,” beber Atikoh.
Untuk diketahui, kunjungannya ke Pasar Besar merupakan bagian dari rangkaian Safari Politik yang dilakukan Atikoh ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, dimulai 17 Desember hingga 20 Desember 2023.
Atikoh didampingi Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Jawa Timur Sri Untaru. Tampak juga Ketua DPP PDIP Sri Rahayu dan Wasekjen Sadarestuwati, lalu Wakil Walikota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri.
(Taufik Fajar)