JAKARTA - Pedagang mengeluhkan harga cabai yang mahal di pasaran. Kenaikan harga ini sebelumnya sudah diprediksi dan dilaporkan pada dua bulan yang lalu. Namun, laporan tersebut tidak mendapatkan respons apa pun.
Diketahui, kenaikan harga ini terjadi karena ketidakseimbangan antara pasokan di pasar dan kebutuhan masyarakat di akhir tahun.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pihaknya telah menyampaikan peringatan kepada pemerintah untuk mewaspadai potensi kurangnya pasokan pada akhir tahun. Namun, peringatan tersebut tidak mendapatkan respon dari pemerintah.
"Memang langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah seakan menutup mata waktu dua bulan yang lalu, dibiarkan begitu saja, saya sudah sampaikan kepada Kepala Badan Pangan, ke Mendag, tetapi memang pemerintah merasa ini akan sendirinya akan membaik," ujar Abdullah dalam Market Review IDXChannel, Selasa (19/12/2023).
Abdullah menambahkan bahwa harga cabai pada dua bulan yang lalu sudah diprediksi akan meningkat. Bahkan kenaikannya akan lebih besar dibanding biasanya. Beberapa pedagang menilai harga cabai di pasaran sudah tidak normal dari biasanya.
"Kondisi cabai ini sudah kita ketahui sejak 2 bulan lalu, bahwa akan ada kenaikan lonjakan yang tidak normal, dari Rp35 ribu, ke Rp40 ribu, ke Rp45 ribu, ke Rp50 ribu, sebenarnya 2 bulan lalu kita sudah mengetahui bahwa cabai ini akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Abdullah.