JAKARTA - Menakar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Area all-time high (ATH) berada di 7.403,57, sedangkan level closing tertinggi terjadi pada Kamis (4/1) di 7.359,76.
Tekanan jual terhadap saham-saham berkapitalisasi besar mulai membuka jalan penurunan indeks, setidaknya sejak sesi kedua Jumat kemarin, hingga akhirnya indeks parkir di zona merah, level terendah harian di 7.350,61.
Secara teknikal indikator Stochastic RSI memberikan label oversold, yang terindikasi ada aksi penjualan secara kontinu, sehingga dikhawatirkan akan masuk fase bearish. Namun ini tetap membuka peluang untuk masuk kembali
“Stochastic RSI melanjutkan penurunan dari overbough area. Sehingga IHSG diperkirakan konsolidasi di area 7.350-7.400 pada Senin (8/1),” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Sabtu (6/1/2024).
Level support IHSG berada di 7.300, dengan pivot poin di 7.350. Adapun area resistance ada di 7.400, sekaligus sebagai level psikologis indeks.
Dari sisi fundamental, pelaku pasar menantikan rilis data keyakinan konsumern RI yang akan dirilis pada pekan depan. Phintraco membaca Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) akan bertahan di level 124 untuk periode Desember 2023.
Data penjualan ritel RI juga menjadi perhatian pasar untuk mengukur seberapa besar tingkat konsumsi di akar rumput, sekaligus sebagai petunjuk untuk membaca peluang kembali meningkatnya inflasi.
“Retail sales diperkirakan naik ke 3,5% year-on-year (yoy), naik dari bulan sebelumnya,” lanjut riset tersebut.
Pelaku pasar juga bakal mencerna sentimen luar negeri terutama rilis data tenaga kerja Amerika Serikat non-farm payrolls (NFP) yang mengalami peningkatan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat kenaikan NFP sebesar 216.000 pekerjaan pada bulan Desember 2023, naik dari periode sebelumnya yang mencapai 173.000.
NFP merupakan data ketenagakerjaan yang berisikan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.
Adapun tingkat pengangguran di Amerika Serikat bertahan di level 3,7%, tak berubah dari periode sebelumnya, demikian mengutip Investing.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)