Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rusia hingga AS Mau Biayai Pembangunan PLTN di Indonesia

Atikah Umiyani , Jurnalis-Senin, 22 Januari 2024 |16:00 WIB
Rusia hingga AS Mau Biayai Pembangunan PLTN di Indonesia
Rusia dan AS Minat Biaya Pemangunan PLTN (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyatakan ada beberapa negara yang bersedia untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

Hal ini lantaran selama ini pendanaan PLTN terhambat oleh sulitnya pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Maka Alhamdulillah negara-negara yang sudah punya nuklir itu mau biayai nuklir untuk di Indonesia seperti, Kedutaan Rusia, Perancis dan beberapa negara lain, Amerika termasuk yang sangat mendorong, menawarkan kerjasama dari segi teknologi, pembiayaan maupun tenaganya," tutur Djoko dalam Market Review IDX Channel, Senin (22/1/2024).

Dalam kesempatan ini, Djoko juga menuturkan bahwa sejatinya keberadaan nuklir di Indonesia sudah sejak lama, bahkan sejak jaman Soekarno. Hanya saja, penggunaannya baru sebatas untuk kedokteran seperti rontgen dan sebagainya.

Sementara untuk skala laboratorium di Serpong juga sudah ada pembangkit nuklir yang secara regulasi saat ini berubah menjadi BRIN dan hanya diberi mandat sampai dengan non komersial.

"Nah dalam rangka kita gunakan skala energi yang bersih Net Zero Emission 2060 maka sekarang nuklir sudah masuk di rencana pembangunan jangka panjang nasional yg diterbitkan oleh Bappenas," imbuhnya.

Djoko menambahkan, pemerintah juga telah memasukkan nuklir dalam roadmap NZE 2060. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah telah menyiapkan segala sesuatunya terkait pembangunan PLTN ini.

"Kita juga penuhi rekomendasi dari internasional gitu nah yang terakhir adalh kita minta memasukannya dalam RUU EBET. Nah jadi dari segi regulasi kita penuhi teknologi sudah approval, nuklir di negara-negara maju juga eksis," tuturnya.

Diungkapkannya, masyarakat juga perlahan sudah mendapatkan sosialisasi dan pengertian mengenai pembangunan PLTN ini.

"Alhamdulillah hasil survei dengan kerjasama dengan Universitas 11 maret itu hasilnya yang saya sampaikan tadi 73,37 persen masyarakat sudah setuju (dibangun PLTN di Indonesia)," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement