JAKARTA - Pemegang saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) telah memberi restu perusahaan untuk melakukan penambahan modal dengan skema rights issue.
Perseroan bakal mengeluarkan 6,4 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Gedung Treasury Tower, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis 25 Januari 2024.
“Menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) yang akan dilaksanakan setelah efektinya pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi, Minggu (28/1/2024).
Adapun izin juga telah diberikan kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang berkaitan dengan aksi korporasi itu mulai dari menentukan kepastian jumlah saham, rasio, penggunaan dana, hingga jadwal pelaksanaan.
Pada mata acara rapat lainnya, pemegang saham juga menyetujui penambahan modal dasar menjadi total Rp3 triliun yang terdiri dari 30 miliar lembar saham. Sebelumnya SDRA mempunyak modal dasar Rp1,5 triliun, yang mencakup 15 miliar lembar saham.
Sebelumnya, manajemen mengungkapkan aksi korporasi ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan, sekaligus pengembangan usaha.
SDRA memproyeksikan rencana penambahan modal ini dapat mempercepat perseroan menjadi bank kategori KBMI 3.
“Selain itu perseroan juga dapat memperluas ekspansi usaha,” paparnya.
Manajemen mengingatkan kepada pemegang saham terkait potensi penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi menyusul aksi korporasi ini.
Berdasarkan komposisi pemegang saham efektif per 29 Desember 2023, porsi investor SDRA dari masyarakat mencapai 8,95%. Sepanjang tahun 2024 hingga Jumat (26/1) saham SDRA naik 0,88% di Rp570 per saham.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)