JAKARTA - Snap melakukan PHK 528 karyawan atau sekitar 10% pada Senin 5 Februari 2024. Terdapat tren pengurangan pekerjaan di industri teknologi sejak tahun 2023. Hal ini terjadi sebab ketidakpastian ekonomi.
Snap, yang memiliki aplikasi pesan foto Snapchat, telah lama mengalami kesulitan mengubah popularitasnya di kalangan pengguna muda. Mereka kalah bersaing dengan perusahaan besar lainnya seperti Meta Platform.
Perusahaan ini melaporkan hasil kuartal keempat pada hari Selasa. Pemotongan pekerjaan ini mendapat sorotan analis sebagai tanda kurang baik untuk kondisi bisnis Snap.
Saham Snap turun 4% menjadi USD16,38 atau setara Rp255 juta (kurs Rp15.636 per USD) Pemotongan ini diharapkan mengakibatkan biaya pra-pajak sekitar USD55 juta hingga USD75 juta atau setara Rp859 miliar hingga Rp1,175 triliun. Biaya ini terdiri dari biaya pemutusan hubungan kerja dan biaya terkait lainnya, dengan sebagian besar biaya diperkirakan akan terjadi pada kuartal pertama 2024.
Snap bergabung dengan perusahaan teknologi dan media lainnya yang mengumumkan pemotongan pekerja pada bulan Januari, termasuk Amazon dan Alphabet.
Pekerja jarak jauh menjadi yang paling terkena dampak dari pemotongan Snap, karena perusahaan ini telah mendorong karyawan untuk kembali ke kantor empat hari seminggu sejak setahun yang lalu.