Meskipun sudah berhasil memasarkan produknya ke berbagai tempat, tapi siapa sangka jika awalnya Rani dan kelompok usaha perempuan Sinar Mulia Abadi sempat mengalami kendala di proses pemasaran dan juga dana.
Untungnya, kendala yang sempat dirasakan oleh Rani dan kelompok usahanya itu berhasil diselesaikan berkat bantuan yang diberikan oleh BRI Peduli.
“Kami mendapatkan bantuan dana senilai Rp70 juta dan beberapa alat penyokong, seperti 8 etalase, gunting rotan, jarum, benang, gerinda, serta pelatihan dari BRI Peduli. Untuk pelatihannya sendiri, kami diajarkan mengenai cara mengkreasikan batok kelapa agar hasilnya bisa lebih beragam dan diterima di pasar yang luas,” ucapnya.
Bantuan dari BRI Peduli ini, menurut Rani, sangat menguntungkan bagi kelompok usaha dan anggotanya. Terlebih lagi karena awalnya mereka tidak memiliki etalase untuk memajang produk-produk yang dihasilkan. Sehingga, ada sedikit kesulitan untuk memperkenalkan berbagai kerajinan yang dibuat kepada calon konsumen.
“Kami merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak BRI yang telah banyak memberikan dukungan serta bantuan, sehingga kelompok kami juga semakin semangat untuk bekerja dan menjual produk kerajinan yang dibuat, katanya.