Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Bitcoin Hampir Tembus Rp1 Miliar, Apa Penyebabnya?

Meliana Tesa , Jurnalis-Jum'at, 01 Maret 2024 |17:46 WIB
Harga Bitcoin Hampir Tembus Rp1 Miliar, Apa Penyebabnya?
Harga Bitcoin Hampir Tembus Rp1 Miliar (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Harga Bitcoin hampir tembus level Rp1 miliar. Harga Bitcoin naik sejak Kamis, 29 Februari 2024 mendekati Rp1 miliar. Saat ini harga Bitcoin sekitar Rp960 juta.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya mengungkapkan bahwa menjelang halving day, berbagai sentimen berpengaruh mewarnai pergerakan harga Bitcoin. Terlebih, aset kripto ini telah mendapatkan pengakuan secara global.

“Pergerakan harga aset kripto ini memiliki referensi pada skala global. Pengaruh kondisi global seperti kenaikan suku bunga, eksistensi ETF Bitcoin, dan keputusan SEC memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga aset kripto. Terlebih lagi, semakin banyak pemberitaan yang muncul menjelang halving day ini,” ujar Tirta dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Maka dari itu Tirta menegaskan bahwa literasi masyarakat mengenai aset kripto ini harus tetap ditingkatkan.

“Penting untuk kita sebagai regulator, pelaku usaha, hingga asosiasi berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman mengenai industri kripto, blockchain dan web 3. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang matang dan merata kepada masyarakat Indonesia,” ucap Tirta.

Direktur Eksekutif Aspakrindo Asih Karniangsih memberikan pandangan serupa dengan menekankan pentingnya peningkatan pemahaman melalui pelatihan bersama para regulator dan pelaku usaha.

“Melihat tingginya tingkat fear of missing out di masyarakat Indonesia, peluang ini harus dimanfaatkan," katanya.

Sementara, kenaikan harga Bitcoin hampir tembus Rp1 miliar menurut CEO Indodax Oscar Darmawan hal ini merupakan salah satu dampak menuju halving day Bitcoin.

"Sudah mengalami halving tiga kali dan tahun ini adalah yang ke empat. Saya percaya bahwa halving day diindikasi dengan kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan Bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan, menaikan harga. Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena fear of missing out yang diyakini memperkuat harga Bitcoin," katanya.

Oscar Darmawan juga mengatakan meskipun harga Bitcoin naik pada saat halving akan ada penyesuaian harga.

“Kemungkinan, di tahun ini kenaikan harganya bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih. Sebenarnya, hal lain yang perlu disiapkan dalam menyambut halving ini adalah bagaimana kita menyikapi masa-masa setelah halving dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA),” ucapnya.

Dia menambahkan, dengan mengimplementasi teknik DCA ini, dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga Bitcoin yang terbaik.

Dia juga mengatakan sikap masyarakat Indonesia dalam menyambut halving day kali ini sangat baik. Hal ini merupakan salah satu efek dari literasi mengenai kripto yang mulai masif.

“Reaksi masyarakat dalam halving kali ini sangatlah bagus jika dibandingkan halving sebelumnya. Biasanya orang-orang akan beli Bitcoin pada saat momentuh halving-nya. Namun sekarang, orang-orang sudah mulai membeli Bitcoin pada saat sebelum halving,” ucap Oscar Darmawan.

Maka dari itu, Oscar Darmawan mengingatkan bahwa para investor kripto di Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan momentum ini dengan teknik DCA dan mencari informasi lebih banyak mengenai halving day ini salah satunya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement