JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat ada 102.452 penumpang menyebrang dari pulau Jawa menuju Sumatera pada long weekend Hari Raya Nyepi 2024. Adapun, jumlah kendaraan mencapai 25.645 unit.
Diketahui libur dan cuti bersama peringatan Hari Raya Nyepi yang juga bertepatan dengan libur panjang akhir pekan atau long weekend. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan sejumlah kendaraan dan penumpang dari Pulau Jawa menuju Sumatera melalui jalur lintasan tersibuk, yakni Merak-Bakauheni.
Menurutnya, puncak arus penyeberangan pada momen libur Hari Raya Nyepi terjadi pada Sabtu (9/3/2024) pekan lalu. Di mana, total penumpang mencapai 34.426 orang dan jumlah kendaraan melintas sebanyak 9.638 unit.
“Dari data tersebut menunjukkan adanya kenaikan cukup signifikan volume produksi pengguna jasa dibandingkan realisasi produksi pada periode yang sama tahun lalu,” ujar Shelvy, Selasa (12/3/2024).
Lonjakan tertinggi pengguna jasa penyeberangan pada periode puncak arus tercatat pada golongan penumpang dengan peningkatan 2.038%. Dari semula 1.610 orang, naik menjadi 34.426 orang yang terdiri dari 2.199 pejalan kaki dan 32.227 orang dalam kendaraan.
Sementara untuk kendaraan tercatat naik 41% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 6.816 unit, meningkat 9.638 unit. Angka ini terdiri dari 1.535 kendaraan roda dua, 3.373 kendaraan roda empat, dan 4.729 kendaraan lebih dari empat roda.
Shelvy mengatakan, banyak masyarakat yang memanfaatkan libur panjang ini dan melakukan perjalanan sejak akhir pekan kemarin.
“Selain kendaraan pribadi yang mendominasi, kendaraan roda dua juga alami peningkatan signifikan hingga 69% atau sebesar 1.059 unit dari yang sebelumnya hanya 571 unit kendaraan,” papar dia.
Diikuti kendaraan roda empat dengan kenaikan 41% dari angka tahun lalu sebanyak 2.385 unit, mengalami pertumbuhan menjadi 3.373 unit pada tahun ini. Lalu disusul oleh truk yang melambung 24% menjadi 4.465 unit dibandingkan 3.600 unit pada tahun lalu.
Kendati sempat terkendala cuaca buruk, dimana terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Perairan Selat Sunda yang berdampak terganggunya proses sandar dan bongkar muat kapal. ASDP berhasil menjalankan contingency plan yang telah disiapkan setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak.
Untuk memitigasi kendala cuaca tersebut, lanjut dia, ASDP menambahkan jumlah kapal yang beroperasi menjadi lima kapal di masing-masing dermaga. Selain itu, memprioritaskan kapal dengan kapasitas besar dengan pola operasi muat kemudian langsung berangkat agar antrean kendaraan dapat lebih cepat terurai.
“Guna mengantisipasi kejadian serupa dan demi kenyamanan penumpang penyeberangan Merak-Bakauheni, pengguna jasa dimohon mengatur perjalanannya dengan baik,” beber Shelvy.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)