Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laris Dipesan untuk Lebaran, Rina Sukses Jualan Rempeyek Berkat Resep Alm Ibu Mertua

Rani Hardjanti , Jurnalis-Kamis, 28 Maret 2024 |12:07 WIB
Laris Dipesan untuk Lebaran, Rina Sukses Jualan Rempeyek Berkat Resep Alm Ibu Mertua
Kisah Rina Sukses Jualan Rempeyek. (Foto :Okezone.com/Rani)
A
A
A

JAKARTA - Warisan tidak selamanya berupa materi. Seperti yang dialami oleh Siti Herlina. Rina, demikian dia biasa disapa, diwarisi sebuah resep peyek oleh Almarhumah Ibu Mertua.

Peyek atau Rempeyek adalah kudapan yang banyak ditemukan di berbagai wilayah Pulau Jawa. Peyek berbahan dasar tepung beras dan aneka rempah.

Rempeyek menjadi camilan yang gurih dan biasanya jadi makanan pendamping. Sebut saja pecel, opor ketupat, dan aneka makanan khas Tanah Air.

Asal kata rempeyek disebut-sebut sebagai gabungan dari singkatan rempah-rempah dan jiyek. Jiyek adalah bahasa Jawa yang menggambarkan bentuk gepeng lebar.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rempeyek atau peyek adalah penganan (lauk) yang terbuat dari tepung dengan kacang (udang, dan sebagainya), digoreng dalam bentuk pipih.

Rempeyek QRIS

Siapa sangka, dari resep warisan tersebut menjadi gerbang pembuka rezeki Rina dan keluarga kecilnya. Ibu Mertua, menurut Rina, memang pedagang Rempeyek di kota kelahirannya, yakni Kebumen Jawa Tengah. Usahanya tidak berlanjut karena berpulang ke Sang Khalik.

"Awalnya memang saya suka makan peyek. Saya paling suka rempeyek rebon," ujar Rina saat ditemui Okezone.com  di Bank BRI Otista belum lama ini.

Namun selepas kepergian Ibu Mertua, Rina tidak menemukan rempeyek rebon yang enak. Akhirnya, Rina mencoba membuat rempeyek rebon sendiri.

Tidak seperti yang dibayangkan. Rina berulang kali gagal. Baik rasa maupun tekstur renyah yang dihasilkan belum sesuai dengan ekspekatsi dirinya. "Saya coba terus. Sampai bisa," imbuh Rina.

Rina pun melakukan improvisasi rempeyek resep Ibu Mertua. Dia menambahkan berbagai bumbu dan komposisi bahan.

Nasabah Bank BRI Otista ini pun tidak menyerah untuk melakukan tes rasa rempeyek yang dibuatnya. "Ada kala gagal, ada juga enak. Tapi belum stabil gitu," ujarnya.


Hingga suatu saat, rempeyek yang dibuat untuk konsumsi pribadi disukai saudara dan teman-temannya.

Rempeyek Rina berhasil sampai tahap rasa dan tingkat kerenyahan yang disukai banyak orang. "Sampai ada yang nyeletuk, 'Dijual aja nih'."

Dari situ Rina mulai percaya diri untuk menjajakan rempeyeknya. Pesanan pun mulai datang silih berganti. Lama kelamaan, volume pemesanan semakin banyak.

Rina pun merasa perlu meningkatkan nilai tambah pada produk agar semakin meyakinkan pembeli. Akhirnya Rina ikut komunitas pengusaha, yang didukung oleh Bank BRI.

Komunitas itulah yang mendewasakan Rina sebagai wirausaha. Di komunitas itu, Rina bisa mendapatkan cara berjualan, evaluasi produk, hingga channeling berbagai kegiatan.

Seiring berjalannya waktu, tak terasa sudah empat tahun berlalu. Rina resmi melanjutkan tongkat estafet dari Almarhum Ibu Mertua, sebagai pengusaha rempeyek. Rina berhasil memperkenalkan rempeyek buatannya dengan brand 'Rempeyek Queen'.

Rempeyek

Sebagai produsen, Lebaran adalah momen di mana banyak pesanan. Maklum saja, rempeyek adalah makanan pendamping yang cocok dihidangkan di Hari Raya Idul Fitri. Selain cocok dengan opor ayam, rempeyek juga nikmat sebagai pendamping menu favorit, yakni bakso.

Untuk menjaga kualitas rasa dan tekstur, Rina hanya membatasi pemesanan sebanyak 50 stoples besar. Itu pun dengan catatan sudah tidak menerima pesanan sejak satu minggu dari hari H Lebaran.

Bukan hanya rasa dan tekstur, Rina juga harus memikirkan bagaimana agar rempeyek tidak hancur saat tiba di tangan pembeli. Kemasan menjadi salah satu faktor penting.

“Makanya saya enggak berani kirim barang lewat jasa layanan antar. Saya lebih sering kirim sendiri supaya tetap terjaga,” tegas Nasabah Bank BRI Otista Regional Officer 01, Jakarta Pusat, tersebut.

Sementara itu, dari sisi pembayaran, Rina sudah melengkapi dengan QRIS BRI. Kode QR didapatnya berkat fasilitas dari Bank BRI Kanca Otista.

Rina gigih meningkatkan diri dengan menambah fasilitas transaksi secara non-tunai. Awalnya sempat merasa bingung karena belum terbiasa. Namun, Rina terus berusaha beradaptasi dengan layanan scan QR code.

"Saya sekarang sudah masuk ke sistem pembayaran digital Bank BRI. Yang pasti kalau ditanya pembeli 'Bisa pakai QRIS tidak?' Saya bisa menjawab, 'Saya bisa'."

Layanan QRIS mempermudah transaksi pembayaran, sehingga di depannya diharapkan bisa memperkuat usaha rempeyek Rina.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement