Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konflik Iran vs Israel Bisa Bikin Pusing Pemerintahan Baru, Kenapa?

Atikah Umiyani , Jurnalis-Senin, 15 April 2024 |17:35 WIB
Konflik Iran vs Israel Bisa Bikin Pusing Pemerintahan Baru, Kenapa?
Perang Israel-Iran (Foto: Okezone)
A
A
A

Mari Elka mengungkapkan, pengelolaan subsidi BBM akan menjadi penting, dengan potensi untuk mengurangi subsidi itu atau menghadapi peningkatan defisit anggaran.

Hal inilah yang menurutnya menjadi tantangan besar bagi presiden terpilih Indonesia yang akan memasuki masa jabatan dalam enam bulan ke depan.

"Nah ini jadi pemerintah yang baru, masih 6 bulan lagi, banyak hal-hal bisa terjadi dalam 6 bulan, tapi kalau terjadi eskalasi, pemerintah yang baru yang akan masuk di bulan Oktober akan mengalami ketidakpastian yang tinggi, harga minyak yang tinggi, di mana dilema kembali lagi mengenai subsidi harga minyak, subsidi BBM. Kalau kita pernah membayangkan mungkin itu satu hal yang perlu dilakukan mengurangi subsidi BBM," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengakui harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) berpotensi menyentuh angka US$100 per barel Pasca serangan Iran ke Israel.

Sebab dikatakan Tutuka, sebelum konflik antarkedua negara Timur Tengah itu pecah, yakni pada Februari 2024, harga minyak mentah sudah menunjukkan tren kenaikan kurang lebih US$5 per barel setiap bulannya.

"Jadi dengan adanya konflik baru Iran dengan Israel, ini sebetulnya tidak jauh dari angka US$100 per barel," ujar Tutuka.

Kendati demikian Tutuka menilai, terkait dampak perang terhadap harga minyak ini akan berkelanjutan atau tidak, pemerintah masih menunggu reaksi dari Israel dan Amerika yang hingga kini memang belum mengeluarkan tanggapan apapun terhadap serangan tersebut.

"Saya katakan tadi sependapat kemungkinan besar harga ICP naik US$100. Tapi apakah berkelanjutan atau spike berhenti? saya cenderung menunggu apa reaksi dari Israel dan Amerika terhadap konflik tersebut, jadi masih diskusi. Kemungkinan bisa lebih cenderung untuk spike dalam waktu yang tidak lama," jelas Tutuka.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement