JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) turun menjadi 1,6% pada kuartal I-2024. Angka pertumbuhan ekonomi AS ini di bawah ekspektasi dan turun dibandingkan kuartal sebelumnya pada 2023.
Sementara inflasi yang mengukur laju kenaikan harga, mengalami peningkatan. Para ahli pun memperkirakan serangkaian penurunan suku bunga di AS. Demikian dilansir dari BBC, Jumat (26/4/2024).
Dikatakan, inflasi belum kembali ke target Federal Reserve sebesar 2%, dan pada hari Kamis, angka dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa inflasi meningkat sebesar 3,4% dalam tiga bulan pertama tahun 2024.
Angka ini melambung tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,8% yang terjadi dalam tiga bulan terakhir tahun 2023.
Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi yang diukur sebagai produk domestik bruto (PDB) telah melambat dari pertumbuhan 3,4% pada kuartal IV-2023 menjadi 1,6% pada kuartal I-2024.
Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat namun hanya sebesar 2,4%.
"Inflasi yang panas adalah kisah nyata dalam laporan ini," kata kepala penelitian ekonomi AS di Fitch, Olu Sonola.
“Jika pertumbuhan terus melambat secara perlahan, namun inflasi kembali melonjak ke arah yang salah, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024 mulai terlihat semakin di luar jangkauan," lanjutnya.
Kepala ekonom makro di Equiti Capital di London, Stuart Cole juga mengatakan Federal Reserve AS yang menetapkan suku bunga, sekarang mendapati dirinya terjebak di antara kesulitan.
“Angka pertumbuhan menunjukkan bahwa kebijakan moneter telah berhasil dan kebijakan The Fed terhadap rem moneter dapat sedikit dilonggarkan. Tetapi angka inflasi menunjukkan sebaliknya, dan bahkan berpotensi menunjukkan perlunya pengetatan lebih lanjut," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)