JAKARTA – Penyebab banyak orang Indonesia ogah membayar utang di Fintech adalah minimnya edukasi. Maraknya kasus orang yang ogah membayar utang karena minimnya edukasi.
Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S Djafar mengatakan belum meratanya edukasi di tengah masyarakat membuat banyak orang memiliki mental enggan membayar utang. Menurutnya, edukasi sangat penting didapat agar masyarakat memiliki disiplin untuk membayar kewajiban.
"Karena edukasi ke masyarakat belum merata sehingga membuat mental-mental gak mau bayar. Itu gak bagus. Secara agama saja, agama apapun, itu gak boleh utang gak dibayar," ungkapnya dalam Media Gathering dan Halalbihalal bersama AdaKami, pada Senin (29/4/2024).
Entjik mencontohkan bahwa di negara maju, ada kebijakan bahwa para penunggak utang dilarang untuk menggunakan fasilitas umum seperti kereta atau MRT. Namun ia menegaskan bahwa sayangnya ini belum cocok diadopsi di Indonesia.
Lebih lanjut Entjik mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan treatment Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Dengan SLIK, data penunggak utang akan tersimpan dan mereka bakal disulitkan untuk mengajukan pinjaman di berbagai platform.
"Kita ini Indonesia. Republik ini masih belajar, ada step-stepnya karena kita ini negara berkembang. Kalau untuk kebijakan seekstrim negara maju belum lah, tapi kalau bisa SLIK masuk, itu sudah mengedukasi masyarakat untuk disiplin membayar kewajiban," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)