Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luhut Akui Masih Banyak Korupsi di Indonesia

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Sabtu, 08 Juni 2024 |10:17 WIB
Luhut Akui Masih Banyak Korupsi di Indonesia
Menko Luhut soal Korupsi di Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut masih ada koruptor di Indonesia. Perkaranya, belum ada sistem digitalisasi yang bisa mencegah tindak pidana tersebut.

Indonesia harus memiliki sistem digitalisasi yang mampu mengawasi dan mencegah kecurangan di kementerian dan lembaga (K/L). Soal ini Luhut optimis bila platform Government Technology (GovTech) atau INA Digital bisa melakukan hal tersebut.

“Jangan pernah kau ejek-ejek korupsi. Korupsi itu kita semua yang buat kok. Sekarang kau bangun ekosistemnya siapa mau korupsi? Orang beli dengan mesin, kau bisa sogok mesin? Kan nggak bisa,” papar Luhut saat ditemui di Jakarta dikutip, Sabtu (8/6/2024).

“Misalnya ada anomali sama harga, langsung klik, saya bilang lah KPK di sini kau lakukan patroli. Kalau bisa orang yang melanggar ini dipidana. Itu pasti turun (ott). Dan sekarang kelihatan sekali turun,” paparnya.

Menurutnya, GovTech membuat pemerintahan lebih efisien dan transparan. Hal ini pun bisa mencegah praktik korupsi di internal K/L.

Menurutnya, GovTech membuat pemerintahan lebih efisien dan transparan. Hal ini pun bisa mencegah praktik korupsi di internal K/L.

“Saya dibully orang saat katakan OTT kampungan. Saya bilang ke pansel KPK itu, jangan kalian pikir pikir KPK diperlemah, nggak ada diperlemah. Yang lemah itu sistem kita,” beber dia.

Di lain sisi, Luhut Binsar Pandjaitan meyakini bahwa GovTech bisa menjadi game changer bagi Indonesia. Pasalnya, platform tersebut bisa mengakselerasi digitalisasi pelayanan pemerintahan melalui penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Dia menekan, GovTech akan mengkonsolidasikan 27.000 aplikasi atau Apps milik kementerian dan lembaga dalam satu portal nasional. Penyatuan itu juga sekaligus mampu menghemat pengeluaran kementerian dan lembaga triliunan Rupiah per tahunnya.

“Saya sebagai yang lebih senior, bisa saya katakan kepada anda, Indonesia ini on the right track, anda akan jadi bagian dari succes story ke depan, GovTech ini game changer buat kita. Bayangkan itu 27.000 Apps jadi satu,” tutup Luhut.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement