JAKARTA – Negara yang tergabung dalam kelompok G7 kemungkinan menolak rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih aset Rusia. Saat ini ada aset Bank Sentral Rusia sebesar Rp4. 519 triliun yang dibekukan.
Penolakan tersebut dikabarkan karena adanya ancaman terselubung dari Arab Saudi. Ada kekhawatiran bahwa penyitaan aset Rusia dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap mata uang euro.
Sebaliknya, Arab Saudi mengancam akan menjual sebagian utangnya ke Uni Eropa jika G7 meneruskan rencana pengambilalihannya.
Dilansir Bloomberg, Jumat (12/7/2024), salah satu sumber, yang enggan disebutkan namanya, menggambarkan pesan dari Kementerian Keuangan Saudi sebagai "ancaman terselubung". Dua orang lainnya mengatakan Riyadh hanya memperhitungkan utang treasury Prancis.
Arab Saudi memiliki USD132 miliar Treasury AS dan jumlah obligasi euro tidak diketahui secara yang pasti.
Sumber Bloomberg mengatakan para pejabat Uni Eropa mungkin kurang khawatir mengenai dampaknya terhadap utang Perancis dibandingkan negara-negara lain.
Dua sumber mempertanyakan kredibilitas dugaan ancaman Arab Saudi, dan mencatat bahwa mata uang G7 tidak terpengaruh oleh hilangnya dana Rusia ketika dana Rusia pertama kali dibekukan.
Baca Selengkapnya: G7 Pecah soal Aset Rusia Rp4.519 Triliun, Ada Misi Terselubung Arab Saudi?
https://economy.okezone.com/amp/2024/07/10/320/3032369/g7-pecah-soal-aset-rusia-rp4-519-triliun-ada-misi-terselubung-arab-saudi?page=1
(Kurniasih Miftakhul Jannah)