JAKARTA – Kereta tanpa rel menjadi sensasi dan revolusi transportasi di Indonesia. Kereta otonom ini pun menjadi andalan transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Okezone pun merangkum serba-serbi menarik terkait kereta tanpa rel hingga penampakannya di IKN:
1. Datang Tanpa Kena Bea Masuk dan Pajak
Bea Cukai telah mengelola proses impor beberapa kendaraan dan alat vital untuk IKN. Di antaranya Autonomous Rail Rapid Transit (kereta tanpa rel).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Balikpapan, Wijaya Arif Nurrochman mengungkapkan, Autonomous Rail Rapid Transit (ART), merupakan sebuah kereta tanpa rel yang dioperasikan menggunakan baterai dan dipandu oleh marka jalan serta magnet. Sebanyak satu unit ART asal Tiongkok tiba di Balikpapan pada awal Agustus 2024. Kendaraan ini diimpor untuk uji coba sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan penghematan energi, sejalan dengan konsep IKN sebagai smart city yang berkelanjutan.
(Kereta Tanpa Rel IKN Tiba di Pelabuhan, Foto: Bea Cukai)
“Dalam proses impor, ART menggunakan layanan impor sementara ATA CARNET yang memberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak, selama barang tersebut diekspor kembali dalam jangka waktu maksimal satu tahun,” ujar Wijaya.
2. Teknologi Canggih
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorta IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan bahwa Trem Otonom Terpadu tersebut merupakan teknologi baru di moda transportasi darat.
“Trem Otonom Terpadu ini merupakan hybrid system dari sistem transportasi Light Rapid Transit (LRT) atau kereta ringan dan Autonomous Bus,” ujarnya.
3. Kapasitas Kereta
Kapasitas Trem Autonom tersebut dapat mengangkut hingga mencapai 300 orang dalam 3 gerbong hingga 500 orang dengan 5 gerbong dalam satu perjalanan. Saat ini Kementerian PUPR tengah membangun 8 halte ultimate (utama) guna menunjang operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya.
4. Pakai Jalur Khurus
ART dipastikan bisa dioperasikan pada 17 Agustus 2024, pengoperasian ART menggunakan marka khusus yang dibuat di sekitar Sumbu Kebangsaan IKN.
Bicara karakter bis, Trem Otonom Terpadu ini memang menggunakan ban karet dan bergerak di jalan. Tapi kalau kita bicara karakter kereta api, pertama dia punya virtual track, bentuknya marka jalan kemudian detect melalui sensor LIDAR (Light Detection and Ranging) dan GPS. Jadi punya dedicated line dan sifatnya autonomous.
Kedua, ruang kemudi ada dua di depan dan di belakang, ini menunjukkan trem ini bisa bergerak forward (maju dari depan) dan backward(maju dari belakang).
5. Rutenya
Rute kereta dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km. Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 km.
(Feby Novalius)