Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Wanita Diajak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Potensinya Rp1.226 Triliun

Yaser Rafi Pramudya , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2024 |13:00 WIB
Pengusaha Wanita Diajak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Potensinya Rp1.226 Triliun
LKPP Ajak Pengusaha Terlibat di Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. (Foto: Okezone.com/LKPP)
A
A
A

JAKARTA - Kepala LKPP Hendrar Prihadi mengajak para pengusaha wanita Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pasalnya, potensi sangat besar dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi dengan total Rp1.226,2 triliun. Dari jumlah tersebut ada Instruksi Presiden yang mengamanatkan 40% di antaranya dialokasikan untuk belanja produk dari pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi.

Oleh karena itu, Hendi sapaan akrabnya berharap anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) bisa turut berpartisipasi dalam aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.

"Kami hari ini dari LKPP fokusnya adalah memberikan sebuah informasi tentang pasar yang besar sekali di proses pengadaan barang / jasa," tutur Hendi, Selasa (20/8/2024).

Hendi meyakinkan jika pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi bisa terlibat dalam aktivitas pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan mudah.

"Kalau syarat-syarat dasar kan pasti harus dimiliki, seperti misalnya NIB dan NPWP. Tapi kalau untuk pelaku usaha mikro,kecil semisal produknya belum punya TKDN kan bisa self declare (pernyataan mandiri). Contohnya jualan klepon masak produk impor kan nggak mungkin," pungkasnya.

Menurutnya, pentingnya partisipasi wanita dalam menggerakkan aktivitas ekonomi di Indonesia.

"Saya kira anak muda, warganet, dan wanita memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan positif di Indonesia. Termasuk dalam menyukseskan gerakan Bangga Buatan Indonesia, wanita memiliki peran penting dalam meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk Indonesia. Maka saya ucapkan terima kasih kepada IWAPI Jawa Tengah yang telah berkontribusi aktif," ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement