2. Homologasi dan Kelalaian Pembayaran Utang
Pada 25 Januari 2022, pengadilan memutuskan untuk melakukan homologasi atau perjanjian damai untuk membayar utang Sritex. Namun, Sritex dinyatakan lalai atau gagal memenuhi kewajibannya sesuai dengan putusan homologasi ini, yang menyebabkan pengajuan permohonan pailit.
3. Penundaan Pembayaran dan Surat Peringatan BEI
BEI memperpanjang masa suspensi hingga 18 Mei 2023, memberikan waktu kepada Sritex untuk menyelesaikan kewajibannya. Namun, mereka gagal kembali memenuhi kewajiban tersebut, yang menyebabkan pihak BEI memperingatkan potensi delisting.
PHK Massal
Sritex mulai angkat bicara perihal gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. PT Sritex yang dikenal sebagai produsen seragam militer tak mengelak untuk mengaku telah merumahkan 3.000 orang karyawannya sepanjang 2023.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary Sritex, Welly Salam menjelaskan keputusan mem-PHK 3.000 orang atau 35% karyawannya dilakukan guna efisiensi operasional perusahaannya. Saat ini PT Sritex masih mempertahankan 11.000 orang karyawan guna melangsungkan bisnis yang masih berjalan.
"Ya benar, sepanjang tahun 2023 jumlah pengurangan karyawan adalah sekitar 3.000 orang sehubungan dengan program efisiensi untuk mendukung operasional dan kelangsungan usaha Perseroan," ungkap Welly saat dihubungi MPI, Selasa (25/6/2024).
Welly menjelaskan keputusan tersebut diambil lantaran menimbang kondisi perusahaan yang tengah bertahan pasca Pandemi Covid-19. Ia pun menyebutkan pertimbangan lainnya yang dipandang sebagai tantangan perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
"Pertimbangannya adalah menyesuaikan dengan kondisi usaha dalam rangka normalisasi post Covid 19 yang dibarengi dengan inflasi dan suku bunga tinggi, perang di beberapa negara serta gangguan supply chain," terang Welly.
Sekadar informasi, Sritex diketahui memiliki fasilitas produksi sebanyak 37 pabrik yang tersebar di beberapa lokasi di Jawa Tengah. Adapun pabrik yang dimiliki PT Sritex seperti di Semarang dan Boyolali. Pabrik terbesar berada di Sukoharjo dengan total luas 79 hektare lahan.
(Dani Jumadil Akhir)