Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hilirisasi Rumput Laut Jadi Bioavtur, Ini Rencana Besar RI

Muhammad Farhan , Jurnalis-Minggu, 03 November 2024 |22:04 WIB
Hilirisasi Rumput Laut Jadi Bioavtur, Ini Rencana Besar RI
Ilustrasi Rumput Laut (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani buka suara soal upaya hilirisasi produksi rumput laut yang akan diolah menjadi bio-avtur.

Rosan mengatakan Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua dan rumput laut tropis terbesar nomor satu di dunia. Dia mengatakan produksi rumput laut di Indonesia tersebar di kawasan Bali, NTT, dan juga Indonesia Timur.

"Kan sudah ada gambaran awalnya. Jadi kita sudah sampaikan dan kita juga memastikan potensi-potensinya, prioritasnya seperti apa," ujar Rosan saat ditemui di Four Seasons Hotel, Minggu (3/11/2024).

Lebih lanjut, Rosan mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta terkait, guna mengkorporasikan produksi rumput laut tersebut.

Tindakan mengkorporasikan produksi rumput laut, lanjut Rosan, guna memaksimalkan potensi nilai tambah yang dapat diperoleh oleh Indonesia.

"Tapi itu istilahnya kita sebut belum dikorporasikan. Karena masih sangat tersebar bagaimana kita bisa mengkorporasikan itu. Sehingga nilai tambahnya ini bisa kita jalankan secara lebih cepat," terang Rosan.

Dia mengatakan realisasi hilirisasi produksi rumput laut menjadi bio-avtur tersebut akan dilaksanakan dalam tempo secepatnya.

"Ya, insya Allah kita akan segera mungkin ya. Tapi kita masih berkomunikasi dengan KKP sekarang," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong hilirisasi rumput laut. Hal tersebut tak lepas dari potensinya yang sangat besar.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan potensi komoditas rumput laut Indonesia bisa mencapai USD11,8 miliar atau sekitar Rp193,3 triliun pada 2030.

Angka ini berdasarkan laporan dari The Global Seaweed: New and Emerging Market Report 2023.

"Sebagai negara penghasil rumput laut terbesar ke-2 di dunia, Indonesia merupakan tempat yang sesuai untuk pengembangan rumput laut mulai dari proses budidaya sampai dengan hilirisasi," kata Putu dalam Business Matching Industri Rumput Laut, di Kantor Kemenperin, Selasa (25/6/2024).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement