Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Adapun defisit terjadi karena belanja negara tumbuh 7,3 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp3.350,3 triliun (100,8 persen). Sementara penerimaan negara tumbuh 2,1 persen yoy menjadi Rp2.842,5 triliun (101,4 persen).
Defisit ditutup dengan pembiayaan anggaran yang sebesar Rp553,2 triliun. Keseimbangan primer defisit Rp19,4 triliun.
(Feby Novalius)