Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

20 Juta Hektare Hutan Jadi Lahan Pangan, Ini Kata WWF

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 13 Februari 2025 |11:03 WIB
20 Juta Hektare Hutan Jadi Lahan Pangan, Ini Kata WWF
20 Juta Hektare Hutan Jadi Lahan Pangan. (Foto: Okezone.com/Kementan_
A
A
A

BALI - World Wildlife Fund (WWF) sudah melakukan analisis terhadap rencana pemerintah membuka 20 juta hektare (ha) hutan menjadi lahan pangan dan energi. WWF pun mendukung rencana yang diperuntukan untuk memperkuat kebutuhan pangan tersebut. 

1. Penjelasan WWF

Director of Climate and Market Transformation WWF-Indonesia, Irfan Bakhtiar mengatakan, lahan tersebut memang bisa dimanfaatkan untuk pangan dan energi. Namun WWF telah menganilisi supaya dalam sistem pengelolaan lahan terpadu (agroforestri) tidak hanya ditanam padi atau jagung saja. 

"Analisis 20 juta hektare lahan kita sudah sampai supaya tidak hanya tanaman pangan. Ada tamanan lokal didorong dan untuk hewan disekitarnya," ujarnya, dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 Day 2 di Bali Beach Convention, Bali, Kamis (13/02/2025).

WWF memahami bahwa kebutuhan pangan ke depan tidak bisa ditawar lagi. Bahkan di dunia akan menjadi kompetisi yang besar untuk mendapatkan sumber pangan. 

"Kita juga dalam hasil analisis menyampaikan bahwa pengembangan tanaman pangan ke lebih ramah lingkungan. Misal dengan intercropping padi gogo yang sudah banyak dikembangkan. Seperti di NTT ada sorgum dan lainnya. Jadi lahan kosong bisa dimanfaatkan untuk pangan dan energi," ujarnya. 

 

2. Kata Pakar 

Pemerhati Kebijakan Sosial Ekonomi Pertanian, Subejo menyebutkan banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas produksi pangan yang terganggu karena tidak efisiennya penggunaan pupuk, peralatan pertanian masih terbatas, hingga masih minimnya irigasi pertanian.

Selain itu, kondisi sektor pertanian dihadapkan pada persoalan rata-rata petani yang semakin menua dan tidak banyak anak muda yang tertarik dan berminat menjadi petani. “Tugas yang harus dilakukan pemerintah adalah mendorong masyarakat Indonesia usia muda untuk masuk ke dunia pertanian untuk regenerasi,” paparnya

Tidak hanya itu, kata Subejo, tingkat kompetensi SDM petani masih rendah dikarenakan sebagian besar pendidikan petani rata-rata hanya lulusan sekolah dasar. 

“Semua faktor tersebut perlu diperbaiki dan dikelola dengan baik akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan Indonesia ke depan,” ungkapnya.

Soal kebijakan untuk melakukan alih fungsi lahan sebanyak 20 juta hektar yang direncanakan untuk sumber energi juga dinilai belum perlu untuk diimplementasikan. Pasalnya kebutuhan akan energi berbahan dasar kelapa sawit atau bioetanol masih bisa dicukupi dengan jumlah hutan sawit yang ada saat ini.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement