JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto segera meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025. Danantara akan mengelola kekayaan negara yang ada di BUMN secara optimal untuk kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.
BPI Danantara juga ditargetkan mampu mengelola nilai aset BUMN yang dinilai kerap menguntungkan dan strategis hingga mencapai USD900 miliar atau setara Rp 14 ribu triliun.
“Pembentukan dan kehadiran Danantara menjadi upaya baik guna mengatur aset negara yang selama ini terdapat pada BUMN agar jadi lebih efektif, terarah, serta meningkatkan level investasinya,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Ansori Baharudin Syah, dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Menurut Ansori, Danantara dapat dianggap sebagai ‘mesin’ kekuatan ekonomi baru Indonesia untuk hari ini dan masa depan sebab terciptanya pengaturan aset BUMN untuk optimalisasi tujuan investasi yang lebih berkelas tinggi.
“Lalu pada akhirnya profitnya akan kembali dirasakan oleh BUMN yang ikut tergabung dalam Danantara karena asetnya lebih bernilai penting dan terjadi peningkatan dibandingkan saat dikelola mandiri,” ucap Ansori.
Lebih lanjut Ansori memaparkan, paling penting jadi perhatian dari pengelolaan aset Danantara yakni keuntungan diperoleh dari investasi akan digelontorkan kembali untuk kesejahteraan hidup masyarakat.
“Dengan begitu harus disadari bahwa keberadaan Danantara juga membawa manfaat positif kepada rakyat melalui keuntungan investasi aset BUMN ‘besar’. Jadi bukan hanya BUMN merasakan keuntungannya, ini yang harus dipahami,” imbuh Ansori yang juga Direktur Eksekutif Pusat Data dan Riset Indonesia (Pusdari).