JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang terkena tarif impor AS. Besaran tarif yang dikenakan AS kepada Indonesia sebesar 32%, Malaysia 24%, Singapura 10%, Filipina 17%, Kamboja 49% dan Vietnam 46%.
Menurut Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan, dampak jangka pendek yang akan langsung terasa dari pengenaan tarif adalah pelemahan nilai tukar Rupiah, mengingat kebijakan tersebut dikhawatirkan menekan ekspor dan surplus neraca dagang Indonesia ke AS.
Angka surplus perdagangan non-migas Indonesia dengan AS mencapai USD2,55 miliar per Januari-Februari 2025. Secara nominal, AS menjadi top 10 atau berada di urutan ke-7 mitra dagang Indonesia pada periode yg sama.
“Produk ekspor utama meliputi garmen, alas kaki, peralatan listrik dan minyak nabati. Dengan demikian, perlu cermati bagaimana tarif ini kepada potensi subtitusi Indonesia untuk produk-produk tersebut, khususnya India, Malaysia, Tiongkok dan sejumlah negara ASEAN lain,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (3/4/2025).