Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengelola Krisis: Pentingnya Mitigasi Manajemen Komunikasi Internal untuk Menghindari Konflik Perusahaan

Opini , Jurnalis-Rabu, 16 April 2025 |16:54 WIB
Mengelola Krisis: Pentingnya Mitigasi Manajemen Komunikasi Internal untuk Menghindari Konflik Perusahaan
Mengelola Krisis: Pentingnya Mitigasi Manajemen Komunikasi Internal untuk Menghindari Konflik Perusahaan (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Era bisnis yang terus berkembang pesat, keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga sejauh mana komunikasi internal di dalamnya berjalan efektif. Komunikasi internal yang baik merupakan fondasi untuk mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan efektivitas administrasi perkantoran. 

Begitupun jika sebuah perusahaan memiliki komunikasi internal yang buruk dapat memperburuk situasi dan bahkan menambah ketegangan di antara karyawan, yang pada akhirnya berdampak negatif pada produktivitas dan budaya organisasi. Oleh karena itu, mitigasi dalam manajemen komunikasi internal menjadi hal yang sangat vital untuk menghindari konflik yang dapat merusak integritas dan reputasi perusahaan. 

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi internal adalah penggunaan teknologi informasi, kejelasan pesan, partisipasi karyawan, dan kesinambungan komunikasi (Witoelar et al., 2021).

Pentingnya Komunikasi Internal dalam Mengelola Krisis
Menurut Grunig (1992), komunikasi internal yang efektif tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi dari manajemen kepada karyawan atau sebaliknya, tetapi juga untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan (Bagaskoro et al., 2023). Dalam hal ini, Model Two-Way Symmetrical menekankan pentingnya komunikasi yang setara, di mana kedua belah pihak memiliki peran yang sama dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan. 

Pendekatan ini mendukung terciptanya hubungan yang lebih simbiotik, di mana organisasi dan karyawan saling mendukung dan berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi krisis, keberhasilan komunikasi internal dapat menentukan bagaimana krisis tersebut dikelola. Jika informasi tidak disampaikan dengan benar atau terlambat, rumor dan kesalahpahaman dapat berkembang dengan cepat, menciptakan kebingungan dan ketidakpastian di antara karyawan.
Berikut beberapa alasan mengapa mitigasi dalam komunikasi internal sangat penting:

1. Menghindari Kesalahpahaman

Ketika perusahaan menghadapi krisis, karyawan biasanya mencari informasi yang bisa memberi mereka kejelasan. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, informasi yang diterima bisa jadi tidak tepat, yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan hilangnya kepercayaan terhadap manajemen. 

2. Mempercepat Pemulihan Krisis

Komunikasi yang efektif memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat dalam menghadapi krisis. Ketika karyawan mengerti apa yang terjadi, mereka dapat bekerja dengan lebih efisien untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan. Sebaliknya, komunikasi yang buruk dapat memperlambat proses pemulihan dan memperburuk dampak krisis.

3. Menjaga Moral Karyawan

Krisis seringkali menyebabkan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas karyawan. Komunikasi internal yang jelas dan responsif membantu karyawan merasa lebih terinformasi dan terlibat dalam upaya pemulihan. Hal ini sangat penting untuk menjaga semangat dan memastikan karyawan tetap fokus pada tujuan perusahaan.

4. Membangun Kepercayaan

Dalam situasi krisis, kepercayaan antara manajemen dan karyawan sangat teruji. Komunikasi yang terbuka dan tepat waktu menunjukkan bahwa perusahaan menghargai karyawan dan siap memberikan informasi yang dibutuhkan. Ini akan memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan, bahkan pada masa-masa yang sulit.

 

Strategi Mitigasi dalam Manajemen Komunikasi Internal

Untuk menghindari konflik dan memastikan krisis dapat dikelola dengan baik, perusahaan perlu mengembangkan strategi mitigasi komunikasi internal yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Klarifikasi dan Transparansi

Pastikan informasi yang disampaikan kepada karyawan adalah yang paling akurat dan terkini. Jika ada ketidakpastian, jangan ragu untuk mengakuinya dan beri tahu karyawan bahwa perusahaan sedang bekerja untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.

2. Pemilihan Saluran Komunikasi yang Tepat

Pilih saluran komunikasi yang paling efektif untuk situasi krisis. Mungkin perlu menggunakan beberapa saluran seperti email, rapat tatap muka, atau platform komunikasi digital untuk menjangkau semua karyawan dengan cara yang paling efisien.

3. Penyusunan Pesan yang Konsisten

Pastikan bahwa semua pesan yang disampaikan oleh manajemen konsisten di seluruh organisasi. Ini akan mencegah kebingungannya audiens internal dan membantu mereka untuk merasa lebih yakin dalam menghadapi krisis.

4. Mendengarkan dan Menanggapi Umpan Balik

Selama krisis, sangat penting untuk memiliki saluran yang memungkinkan karyawan memberikan umpan balik dan bertanya. Ini membantu manajemen memahami kekhawatiran karyawan dan memberi mereka kesempatan untuk merespons secara langsung, memperkuat hubungan dan kepercayaan.

5. Pelatihan untuk Manajemen Krisis

Latih manajer dan pimpinan tim untuk menangani komunikasi selama krisis dengan cara yang empatik dan jelas. Mereka harus siap untuk berkomunikasi dengan karyawan dengan cara yang menenangkan dan memberi mereka kepercayaan diri bahwa situasi tersebut dapat diatasi.

Studi Kasus Toyota dan Krisis Takata Airbag

Pada tahun 2014, Toyota menghadapi krisis besar terkait dengan recall besar-besaran akibat masalah pada airbag Takata yang dapat meledak dan menyebabkan cedera. Krisis ini melibatkan ratusan ribu kendaraan dan mempengaruhi banyak konsumen.

- Masalah: Banyak karyawan yang bingung dan khawatir terkait dengan dampak krisis ini terhadap reputasi perusahaan. Ketika informasi yang disampaikan tidak konsisten, ini menimbulkan kebingungannya di internal perusahaan.

- Solusi Mitigasi: Toyota segera meluncurkan program komunikasi internal yang transparan dan konsisten untuk semua karyawan di seluruh dunia. Mereka memberikan pelatihan khusus tentang cara menangani pertanyaan dari pelanggan dan menyampaikan pesan yang benar. Manajemen memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada karyawan adalah akurat, jelas, dan tepat waktu, mengurangi spekulasi yang berkembang.

 

Mitigasi yang Dilakukan oleh Toyota:

1. Komunikasi Internal yang Transparan dan Konsisten

Toyota segera meluncurkan program komunikasi internal yang memberikan pembaruan reguler kepada semua karyawan tentang situasi recall. Manajemen memastikan bahwa setiap karyawan, mulai dari staf pelayanan pelanggan hingga manajer puncak, memiliki akses ke informasi yang konsisten dan jelas mengenai masalah airbag Takata. 

2. Pelatihan Khusus untuk Karyawan

Toyota memberikan pelatihan khusus kepada karyawan yang berada di garis depan, seperti staf pelayanan pelanggan dan teknisi. Pelatihan ini dirancang untuk membantu mereka menangani pertanyaan dan kekhawatiran dari pelanggan dengan cara yang akurat dan profesional. Karyawan diberi pemahaman yang lebih baik mengenai dampak teknis dari masalah airbag tersebut dan solusi yang sedang disiapkan untuk mengganti airbag yang terkontaminasi.

3. Penyediaan Panduan untuk Menangani Komunikasi dengan Publik

Toyota menyediakan panduan komunikasi kepada karyawan untuk menjelaskan langkah-langkah recall dengan cara yang jelas dan penuh empati kepada pelanggan. Mereka memastikan bahwa semua karyawan memiliki informasi yang diperlukan untuk mengkomunikasikan dengan tepat bagaimana pelanggan dapat mengganti airbag mereka dan apa yang akan dilakukan oleh Toyota untuk mencegah masalah lebih lanjut.

4. Sosialisasi Langkah Tindakan Perusahaan Secara Berkelanjutan

Untuk menjaga konsistensi dan akurasi, Toyota terus memberikan pembaruan berkala kepada karyawan dan memastikan bahwa informasi terkait recall dapat diakses dengan mudah melalui saluran komunikasi internal seperti intranet perusahaan.

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut Secara Terus-Menerus

Selain memastikan komunikasi yang jelas dan tepat waktu selama krisis, Toyota juga mengadakan evaluasi pasca-krisis untuk menilai efektivitas strategi mitigasi komunikasi yang diterapkan. Mereka mengevaluasi bagaimana komunikasi internal dapat diperbaiki untuk menghadapi potensi krisis di masa depan dan bagaimana kepercayaan pelanggan dapat lebih ditingkatkan setelah masalah ini diselesaikan.

- Hasil: Dengan mitigasi komunikasi yang efektif, Toyota berhasil menghindari kesalahpahaman di kalangan karyawan dan dapat mengelola krisis dengan lebih baik, mengembalikan kepercayaan konsumen dan melanjutkan reputasi perusahaan.

Penutup

Cepatnya globalisasi yang mengharuskan sebuah perusahaan untuk mengantisipasi sebuah bencana, konflik, hingga krisis lainnya. Kunci dari pentingnya mempertahankan sebuah krisis perusahaan dengan Komunikasi internal yang baik. Dengan pendekatan komunikasi yang terbuka, jujur, dan responsif, perusahaan dapat membantu karyawan mengatasi ketidakpastian, menjaga moral mereka tetap tinggi, dan memastikan bahwa semua pihak tetap bergerak ke arah yang sama. Krisis adalah waktu yang penuh tantangan, tetapi dengan strategi komunikasi yang baik, organisasi dapat keluar dari situasi sulit ini lebih kuat dan lebih terhubung daripada sebelumnya.

 

Referensi

- Aprilinawati, Enzelika Hutasoit, Febri Milano, Khairur Rahma, Siti Fauziah, Imanuel Khaira (2024). OPTIMALISASI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN: STUDI LITERATUR PT DWI INDAH. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 4, 2024

- Putri Aulia. M, Alrafki Murfi (2024). Environmental communication and disaster mitigation by mobile application and website. Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 12, No. 1, June 2024, pp. 60-79 https://doi.org/10.24198/jkk.v12i1.53996 

- Yulistiyono Agus (2024). Internal Communication Management Strategy to Increase Office Administration Effectiveness. JOURNAL LA SOCIALE VOL. 05, ISSUE 01 (013-020), 2024  DOI:10.37899/journal-la-sociale.v5i1.1015

- Abiola Oyindamola .A , MMutle Tsietsi (2020). Corporate reputation through strategic communication of corporate social responsibility. School of Communication, Faculty of Humanities, North-West University, Mmabatho, South Africa

- Raha, M. (2008). URGENSI PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASI Studi Kasus pada Sektor Industri Perbankan Indonesia. Print Professional, 46(2), 20–24. 

- Bagaskoro, A., Haninda, A. R., & Nur’aeni. (2023). Pengaruh Symmetrical Communication Terhadap Employeecommunication Behaviors Yang Dimediasi Olehemployeeengagement Pada Pt. Putratama Bhakti Satria. 9(1). 

- Blink. (2023). 5 Communication Strategies For Better Employee Engagement. Blink. https://www.joinblink.com/intelligence/communication-strategies-to-improve-employeeengagement

Oleh : Nandika Daffa Carlotta
Mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi 
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPN VJ)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement