JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer siap memfasilitasi keluhan para driver ojek online (ojol) yang melakukan aksi demo.
"Jika memang program-programnya tidak mensejahterakan akan pemerintah bantu fasilitasi berdiskusi langsung dengan para petinggi dan juga Kemnaker,” ujar Wamenaker saat dihubungi, Jakarta , Jumat (18/4/2025).
1. Konsep Kemitraan Harus Sama-Sama Untung
Ratusan mitra atau driver ojol Grab melakukan protes di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan beberapa kota lainnya seperti Cirebon dan Semarang yang menolak penerapan layanan Grab Hemat yang disinyalir merugikan mitra, Wamenaker yang akrab disapa Noel itu mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil aplikator yang bersangkutan untuk mendapatkan kejelasan.
Wamenaker sangat memahami keresahan para mitra pengemudi Grab dan mengingatkan bahwa dalam konsep kemitraan harus sama-sama menguntungkan, tidak boleh merugikan.
“Kawan-kawan driver yang paham itu memberatkan mereka atau tidak. Sebagai pemerintah, kami akan komunikasikan dengan aplikator," kata Noel.
2. Kesejahteraan Mitra Driver
Sebagai informasi, pada 17 April 2025, ratusan mitra pengemudi Grab melakukan unjuk rasa dan menyegel kantor Grab di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Unjuk rasa ini menyuarakan protes perhadap penerapan layanan Grab Hemat yang dianggap merugikan mitra pengemudi. Para mitra juga mengeluhkan praktek “Maaf Kilometer” di mana menurut para mitra yang tergabung dalam aksi, driver Grab sering mendapatkan order dengan jarak tempuh yang lebih jauh daripada yang tertera di aplikasi tanpa mendapat kompensasi yang seharusnya.
Menanggapi praktik-praktik yang merugikan driver tersebut, Noel menyatakan aplikator perlu memprioritaskan kesejahteraan para mitra dalam menjalankan usaha.
“Ya selama itu tidak mensejahterakan drivernya pasti disebut aplikator serakah,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)