JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat setelah Presiden AS Donald Trump akan menurunkan kebijakan tarif impor terhadap sejumlah barang. Selain itu, investor juga sedang mencerna laporan kinerja perusahaan dan data ekonomi.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 300,03 poin atau 0,75% menjadi 40.527,62, S&P 500 (.SPX) naik 32,08 poin atau 0,58% menjadi 5.560,83 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 95,19 poin atau 0,55% menjadi 17.461,32.
Investor menyambut bahwa Presiden Trump kemungkinan akan melunakkan dampak tarif otomotif. Bea masuk untuk mobil tidak akan dibebankan pada pungutan lain, dan beberapa tarif untuk suku cadang asing akan dilonggarkan.
Saham produsen mobil seperti General Motors (GM.N) pun ditutup naik 0,6% atau lebih rendah setelah perusahaan melaporkan hasil kinerja kuartalan lebih tinggi, namun tidak sesuai dengan target tahunannya.
Saham unggulan Dow (.DJI) dipimpin oleh kenaikan di Honeywell (HON.O) yang melonjak 5,4% setelah melaporkan kenaikan laba yang disesuaikan untuk kuartal pertama, dan pembuat cat Sherwin-Williams (SHW.N) yang naik 4,8% setelah laba kuartalannya mengalahkan estimasi.
Di antara komponen Dow lainnya, Coca-Cola (KO.N) ditutup 0,8% lebih tinggi setelah mengalahkan estimasi pendapatan dan laba.
"Banyak data ekonomi yang akan beragam, akan sangat sulit untuk melihat dampak tarif mungkin untuk satu atau dua bulan ke depan," kata Kepala Strategi Pasar Ameriprise Financial, Anthony Saglimbene, dilansir dari The Wall Street Journal, Rabu (30/4/2025).
Lebih lanjut, data ekonomi menunjukkan dampak yang semakin besar dari situasi perdagangan. Defisit perdagangan barang AS melebar ke rekor tertinggi pada bulan Maret karena para pelaku bisnis meningkatkan upaya untuk mendatangkan barang dagangan sebelum tarif diberlakukan.
Sementara laporan terpisah dari Conference Board menunjukkan indeks keyakinan konsumen turun ke angka terendah sejak Mei 2020, serta lowongan pekerjaan menunjukkan pasar tenaga kerja yang relatif stabil.
(Feby Novalius)