Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Implementasi Suplai Gas untuk Industri Belum Sejalan

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Sabtu, 10 Mei 2025 |13:33 WIB
Implementasi Suplai Gas untuk Industri Belum Sejalan
Implementasi Suplai Gas untuk Industri Belum Sejalan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Prabowo melakukan berbagai cara guna menarik investasi. Termasuk merawat dan mendorong industri dalam negeri terus tumbuh berkembang walau dalam situasi ekonomi global yang terus bergejolak. 

Sayangnya, di dalam pemerintahnya sendiri, baik kementerian dan lembaga terutama di level pelaksana lapangan belum satu irama. Hal ini tercermin dengan masih sulitnnya mendapatkan pasokan gas yang memadai untuk industri didalam negeri. 

1. Pasokan Gas Industri

Beberapa pelaku bidang industri pengguna gas yang tergabung dalam Kadin bidang perindustrian sudah mengeluh sulitnya mendapatkan pasokan gas untuk industri. Padahal pabriknya berada di pusat-pusat industri seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Jadi saya melihat sepertinya ditataran implementasi di lapangan mereka masih belum rela harga gas untuk industri ditentukan dengan harga yang dipatok pemerintah pusat sehingga suplai-nya ya dengan berbagai cara dipersulit dengan berbagai alasan. Jadi ego sektoralnya masih sangat kuat dan mereka tidak berpikir dampaknya secara nasional hanya berpikir sektornya saja," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

 

2. Sidak ke Industri

Untuk itu dia sangat berharap Presiden Prabowa sidak ke industri-industri pengguna gas secara diam-diam sehingga dapat mengetahui secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Karena selama hal ini dibiarkan berlarut-larut maka jangan berharap capaian ekonomi tumbuh 8%. 

"Hal ini sudah bisa kita lihat bersama sebagaimana yang telah dirilis oleh Biro Pusat Statistik kemarin dimana pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87 %," katanya.

"Saya kasihan melihat Bapak Presiden Prabowo yang begitu berapi-api ingin Indonesia maju. Tapi sayang tidak didukung oleh para pengambil keputusan dilapangan dalam hal suplai alokasi gas untuk industri (AGIT) yang tidak seirama dengan Bapak Presiden Prabowo," ujar mantan Ketua MWA UI Saleh Husin. 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement