Per Maret 2025, data dari Bank Indonesia menyatakan bahwa volume transaksi QRIS meningkat 173 persen dibandingkan tahun lalu, atau mencapai lebih dari 1 miliar transaksi.
“Nilai transaksinya juga meningkat 149 persen dibandingkan tahun lalu, atau mencapai Rp104 triliun. Besar sekali,” katanya.
Dikatakannya, QRIS tidak hanya memudahkan pelanggan, tetapi juga memberikan manfaat bagi pedagang kaki lima, usaha rumahan dan UMKM, baik dari sisi digitalisasi maupun akses terhadap layanan jasa keuangan.
Dia menjelaskan, sebesar 93% merchant pengguna QRIS saat ini berasal dari sektor UMKM, yang menunjukkan adopsi digital yang meluas di kalangan pelaku usaha kecil di berbagai daerah.
Dia menuturkan pentingnya mendukung teknologi yang dikembangkan Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) ini demi menciptakan perekonomian yang inklusif dan berdaulat.
(Taufik Fajar)