JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggagas pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih guna menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Kita melihat masih banyak angka kemiskinan ekstrem, kemiskinan absolut, serta kemiskinan lainnya. Insya Allah, dengan keberadaan Koperasi Merah Putih ini, angka kemiskinan itu akan kita kurangi dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono, dikutip dari Antara, Kamis (29/5/2025).
Ferry menjelaskan, selama ini desa atau nagari kerap menjadi tempat maraknya praktik pinjaman online ilegal, rentenir, hingga lokasi dengan harga kebutuhan pokok dan obat-obatan yang mahal, sehingga menyulitkan masyarakat.
Tidak hanya itu, banyak anak muda atau angkatan kerja produktif di desa justru memilih mencari pekerjaan ke kota (urbanisasi), yang akhirnya menimbulkan masalah baru di wilayah perdesaan.
Dengan pendirian 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia, Ferry berharap anak muda dan angkatan kerja produktif akan lebih memilih bertahan di desa dan bekerja di sana.
Secara umum, menurut Ferry, total aset koperasi di Indonesia saat ini berkisar Rp500 triliun, namun angka itu masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun sektor swasta.
Dari segi volume usaha, koperasi juga masih kalah dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan koperasi pun terus menurun setiap tahun.
"Jadi, bisa kita bayangkan, kalau ada 80 ribu koperasi dibentuk, maka ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ferry menyampaikan bahwa pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional, Presiden Prabowo Subianto akan secara resmi mengumumkan pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
(Feby Novalius)