Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Data Beras di Pasar Induk Cipinang Janggal, Mentan: Negara Tak Boleh Kalah Sama Mafia

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 04 Juni 2025 |13:32 WIB
Data Beras di Pasar Induk Cipinang Janggal, Mentan: Negara Tak Boleh Kalah Sama Mafia
Mentan Amran soal Mafia Pangan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyoroti kejanggalan data distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.

1. Permainan Oknum

Dia mencurigai adanya permainan oknum tertentu yang mencoba memanipulasi data demi keuntungan pribadi.

Mentan menyebut ada ketidakwajaran di balik keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari yaitu pada 28 Mei 2025 lalu. Padahal arus masuk dan keluar beras di PIBC cenderung stabil dan berimbang dengan rata-rata sirkulasi masuk-keluar beras sebesar 2.000-3.000 ton per hari.

“Kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri, segera turun. Jangan biarkan konsumen dan produsen menjerit. Produsen menjerit karena harga di bawah HPP, konsumen menjerit karena harga di atas HET. Dua-duanya harus kita jaga,” katanya saat ditemui di kediamannya di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).

Mentan menduga adanya permainan dari pihak perantara (middleman) yang menyebabkan harga di tingkat petani terus turun, namun harga di konsumen justru melonjak. Ia pun menegaskan tidak akan memberi ruang kepada para mafia untuk bisa melancarkan aksinya.

"Kita harus kolaborasi, negara harus kuat. Negara tidak boleh kalah sama mafia. Itu tegas,” ucapnya.

 

2. Memainkan Distribusi

Sebelumnya Mentan Amran juga telah menyatakan jika ada pihak yang memainkan distribusi atau laporan stok secara sengaja, maka hal itu merupakan bentuk sabotase terhadap upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional.

”Sekarang pertanyaan saya, kenapa dikatakan hari ini stok di Cipinang kurang dan harga naik? Aku buka datanya, ternyata ada anomali. Ini harus diluruskan. Jangan seenaknya kita menyampaikan. Ini bisa sebagai sabotase pemerintah. Sabotase data karena ada kepentingan pribadi,” tegasnya.

Lebih lanjut Mentan Amran meminta agar Satuan Tugas Pangan dari Mabes Polri untuk menyelidiki langsung dan mengecek kebenaran dari data tersebut. Ia juga menyampaikan jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan dan mencederai upaya keras dalam peningkatan produksi pangan dalam negeri.

”Artinya apa? Ada middleman yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah ma

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement