Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Israel Serang Iran, Harga Minyak Langsung Meroket 9 Persen

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 13 Juni 2025 |11:28 WIB
Israel Serang Iran, Harga Minyak Langsung Meroket 9 Persen
Israel Serang Iran, Harga Minyak Langsung Meroket 9 Persen (Foto: AP)
A
A
A

3. Pasokan Minyak Bakal Terganggu

Beberapa pedagang minyak di Singapura mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah serangan itu akan memengaruhi pengiriman minyak Timur Tengah karena akan bergantung pada bagaimana Iran membalas dan apakah AS akan campur tangan.

"Masih terlalu dini untuk mengatakannya, tetapi saya pikir pasar khawatir tentang penutupan Selat Hormuz," kata salah satu pedagang.

Sementara itu, analis energi senior MST Marquee Saul Kavonic mengatakan, konflik tersebut dapat meningkat ke titik pembalasan Iran terhadap infrastruktur minyak di wilayah tersebut sebelum pasokan minyak berdampak material.

Dia menambahkan bahwa Iran dapat menghambat pasokan minyak hingga 20 juta barel per hari melalui serangan terhadap infrastruktur atau membatasi jalur melalui Selat Hormuz, dalam skenario ekstrem.

Di pasar lain, saham anjlok pada awal perdagangan Asia, dipimpin oleh aksi jual pada kontrak berjangka AS, sementara investor bergegas ke tempat berlindung yang aman seperti emas dan franc Swiss.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel akan menerima hukuman keras menyusul serangan pada hari ini yang menewaskan beberapa komandan militer.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada hari Kamis menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai tindakan sepihak dan mengatakan Washington tidak terlibat sementara juga mendesak Teheran untuk tidak menargetkan kepentingan atau personel AS di wilayah tersebut.

"Iran telah mengumumkan keadaan darurat dan bersiap untuk membalas, yang meningkatkan risiko tidak hanya gangguan tetapi juga penularan di negara-negara penghasil minyak tetangga lainnya," kata analis pasar senior di Phillip Nova, Priyanka Sachdeva.

"Meskipun Trump telah menunjukkan keengganan untuk berpartisipasi, keterlibatan AS dapat semakin meningkatkan kekhawatiran."
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement