Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harta Kekayaan Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Kabur dari Perang Israel Iran

Muhammad Aziz , Jurnalis-Senin, 16 Juni 2025 |18:10 WIB
Harta Kekayaan Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Kabur dari Perang Israel Iran
Harta Kekayaan Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Kabur dari Perang Israel Iran. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harta kekayaan Benjamin Netanyahu, PM Israel yang kabur dari Perang Israel Iran. Benjamin Netanyahu kembali jadi sorotan di tengah konflik Israel dengan Iran. 

Perdana Menteri Israel itu sempat dilaporkan meninggalkan negaranya. Tak hanya soal keberadaannya, kekayaan pribadi Netanyahu juga turut jadi bahan pembicaraan publik.

Menurut data dari Celebrity Net Worth yang dikutip oleh Hot New Hip Hop, Netanyahu memiliki kekayaan bersih yang cukup besar, diperkirakan sekitar USD13 juta atau setara Rp200 miliar. 

Sumber utama kekayaan Netanyahu berasal dari karier politiknya yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Saat ini, dirinya menjadi kepala pemerintahan terlama dalam sejarah Israel. 

Sebagai kepala pemerintahan, dia menerima gaji tahunan antara USD170.000 hingga USD214.800 (sekitar Rp2,6–3,3 miliar). Selain gaji, Netanyahu juga menikmati berbagai fasilitas negara seperti rumah dinas, kendaraan, dan layanan pengamanan, yang semuanya memperkuat stabilitas finansialnya.

Pendapatan Netanyahu tak berhenti di situ. Dirinya juga menghasilkan uang dari aktivitas di luar jabatan resmi, seperti bayaran dari pidato-pidato di forum internasional serta penjualan buku, termasuk memoar yang cukup populer di pasar global. 

Di samping itu, dia tercatat memiliki perusahaan konsultan yang melayani klien korporat, terutama dalam bidang strategi dan hubungan internasional. Banyak perusahaan mencari jasanya karena pengalamannya dalam isu keamanan dan diplomasi.

 

Meski demikian, kekayaan yang dia akumulasi tidak lepas dari kontroversi. Kritik publik muncul terkait kemungkinan adanya konflik kepentingan antara keputusan politik dan keuntungan pribadi. Beberapa pengamat mempertanyakan apakah kebijakan Netanyahu sebagai perdana menteri pernah menguntungkan bisnis-bisnis tertentu. 

Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan pun sempat mengemuka, termasuk dugaan penerimaan hadiah dari orang kaya serta perlakuan istimewa terhadap pihak tertentu dalam proses perizinan dan regulasi.

Tengah menjadi sorotan karena urusan pribadi dan keuangannya, Netanyahu juga disorot karena keputusannya yang sempat tidak terdeteksi keberadaannya di saat negaranya dilanda serangan. Pada Jumat (13/6/2025), dia dilaporkan bepergian ke Yunani saat serangan rudal dari Iran mulai terjadi. Baru pada Minggu (15/6/2025), Netanyahu muncul dan melakukan kunjungan ke Bat Yam, dekat Tel Aviv, lokasi salah satu serangan. Dalam pernyataannya, ia mengutuk keras Iran atas serangan yang menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka.

“Iran akan membayar harga yang sangat mahal atas pembunuhan warga sipil, perempuan, dan anak-anak,” kata Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel.

Konflik yang terjadi sejak Jumat itu merupakan buntut dari serangan lebih dulu oleh Israel ke wilayah Iran, dalam operasi militer besar bernama “Rising Lion”, yang diklaim menargetkan lebih dari 250 titik militer dan fasilitas nuklir Iran. Netanyahu membela keputusan ini sebagai langkah pencegahan agar Iran tidak mengembangkan senjata nuklir. Ia menegaskan bahwa Israel bertekad menghapus dua ancaman besar sekaligus: program nuklir Iran dan kekuatan rudalnya.

Sementara itu, militer Israel memberlakukan sensor ketat terhadap pemberitaan media, melarang publikasi gambar atau informasi detail lokasi serangan untuk menjaga keamanan operasional. Namun, ketegangan terus meningkat, dan kekhawatiran internasional pun tumbuh bahwa konfrontasi ini bisa memicu konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.


 

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement