JAKARTA – Harta kekayaan Pavel Durov, bos Telegram yang ingin mewariskan Rp227 triliun ke 100 anaknya, menjadi sorotan. Cara pembagian warisan ini dikenal sangat unik.
Pencipta aplikasi pesan instan Telegram ini menjadi perhatian publik bukan karena fitur baru Telegram atau masalah keamanan digital, tetapi karena strategi warisan yang luar biasa.
Berikut informasi yang dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Kamis (26/6/2025).
Durov, yang kini berusia 40 tahun, memiliki kekayaan hingga USD13,9 miliar atau setara Rp227 triliun dan kabarnya akan memberikan seluruh kekayaan itu kepada lebih dari seratus anaknya.
Durov mengungkapkan dalam wawancara eksklusif dengan media Prancis Le Point bahwa ia tidak hanya memiliki enam anak dari tiga pasangan berbeda, tetapi juga menjadi donor sperma anonim yang menghasilkan lebih dari 100 anak di dua belas negara.
“Saya ingin semua anak-anak saya, baik dari hubungan langsung maupun dari donor, memiliki bagian yang sama dari warisan saya,” ujar Durov.
Meskipun demikian, triliunan rupiah tersebut tidak akan langsung diberikan kepada para pewaris. Menurut rencana baru Durov, ia akan membagikan harta warisannya 30 tahun dari sekarang, atau pada tahun 2055. Ia ingin anak-anaknya terlebih dahulu menjadi mandiri dan tidak terpengaruh oleh kekayaan besar sejak dini.
Jika dibagi rata ke sekitar 106 anak, setiap anak mungkin menerima sekitar Rp2,5 triliun. Ini adalah "kado ulang tahun" yang fantastis.
Keputusan Durov ini memiliki dasar yang kuat. Ia dikenal sebagai orang yang tertutup tetapi memiliki pikiran yang futuristik. Menurut beberapa pengamat, tindakan ini merupakan bagian dari gerakan pronatalis yang mendukung lebih banyak kelahiran, terutama di kalangan orang kaya dan cerdas.
Durov tidak hanya ingin "mewariskan DNA", ia juga ingin keturunannya memiliki dampak abadi pada dunia. Dan tentu saja, ia terus menjaga identitas para ibu anak-anak tersebut tetap rahasia.
(Feby Novalius)