"Sudah ada off-taker, baik untuk Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), maupun Battery Energy Storage System (BESS)," lanjutnya.
Selain memproduksi sel baterai, proyek di Karawang ini juga akan terintegrasi dengan enam subproyek lain, mulai dari tambang nikel laterit, fasilitas peleburan RKEF, pabrik hidrometalurgi (HPAL), pabrik bahan katoda, hingga fasilitas daur ulang baterai. Seluruh rantai pasok ini dirancang untuk memperkuat hilirisasi industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
"Hal ini menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pemasok bahan baku, tapi kini menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik," kata Rey.
(Feby Novalius)