3 Fakta LPG 3 Kg Satu Harga Berlaku 2026 (Foto: Okezone)
2. Temuan Harga LPG 3 Kg Sering Naik
Aturan ini, kata Bahlil, diharapkan mampu menyederhanakan rantai pasok dan memastikan subsidi tepat sasaran ke pengguna yang berhak menerima LPG, sehingga harga di konsumen akhir tidak lagi bervariasi dan secara berlebihan antarwilayah serta sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu jumlah konsumsi per pengguna.
Hasil temuan di lapangan, harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan berkisar antara Rp16.000-Rp19.000 per tabung seringkali bisa mencapai Rp50.000.
Salah satu faktor utama adalah adanya ketidakseimbangan antara anggaran subsidi yang disediakan negara dengan realisasi di lapangan bahkan membuka celah kebocoran kuota dan rantai pasok yang panjang.
"Kalau harganya dinaikkan terus, antara harapan negara dengan apa yang terjadi tidak sinkron," tegas Bahlil.
Bahlil menjelaskan, dalam hal subsidi LPG 3 kg, negara selama ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp80-Rp87 triliun per tahun. Jika harganya terus mengalami peningkatan, dia mengkhawatirkan tidak adanya sinkronisasi antara apa yang diharapkan negara dengan yang terjadi di lapangan.
“Karena ini kan negara menghabiskan uang tidak sedikit untuk subsidi. Kalau harganya dinaikkan terus, antara harapan negara dengan apa yang terjadi tidak sinkron,” ujar Bahlil.
3. Mereplikasi seperti BBM Satu Harga
Wakil Menteri ESDM Yuliot menambahkan model penyeragaman LPG 3 kg satu harga ini akan mereplikasi implementasi program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga. Mekanisme ini diharapkan mampu menyamakan harga di tingkat konsumen akhir, sekaligus meminimalkan praktik penjualan di atas HET.
"Itu nanti untuk setiap provinsi, jadi ditetapkan itu satu harganya. Jadi nanti akan kita evaluasi untuk setiap provinsi," tutur Yuliot.
Secara rinci, kebijakan subsidi BBM dan LPG tepat sasaran yang akan dilaksanakan tahun 2026 antara lain, melanjutkan pemberian subsidi untuk minyak solar dan subsidi (selisih harga) untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 Kg. Kemudian, melanjutkan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran.
Selain itu melanjutkan upaya transformasi subsidi LPG tabung 3 kg menjadi berbasis penerima manfaat terintegrasi data penerima manfaat yang akurat, antara lain melalui pendataan pengguna LPG 3 kg yang lebih baik. Adapun, pelaksanaan transformasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, juga kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
(Dani Jumadil Akhir)