Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Rumah Mahal Jadi Penyebab Anak Muda di Jakarta Tak Berani Menikah

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Kamis, 11 September 2025 |10:52 WIB
Ternyata Rumah Mahal Jadi Penyebab Anak Muda di Jakarta Tak Berani Menikah
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut generasi muda di Ibukota tidak berani ke jenjang pernikahan lantaran masalah perumahan atau tempat tinggal. 

Dia mencontohkannya dengan film 'Home Sweet Loan' yang menggambarkan keresahan generasi muda ragu menikah karena tidak mendapat kredit program perumahan.

"Karena program atau persoalan utama di Jakarta ini banyak sekali anak-anak muda yang mau menikah tidak berani karena persoalannya adalah perumahan. Kebetulan ada film bagus yang namanya Home Sweet Loan yang mengabarkan bahwa memang untuk memperoleh hunian atau perumahan itu sangat sulit sekali," ujar Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (11 September 2025).

"Kita semua di ruangan ini mungkin ada yang sudah nonton film Home Sweet Loan. Di situ digambarkan orang takut nikah karena gak dapat kredit program perumahan. Jadi kalau kredit ini bisa diperoleh oleh masyarakat, apakah itu developer-nya, apakah pemakai-nya, saya yakin ini akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat yang ada di Jakarta,"

Pramono menyebut program gagasan Presiden Prabowo Subianto soal 3 juta rumah menjadi momentum yang pas. 

 

Menurutnya subsidi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membuat warga berani membeli rumah dan segera menikah. 

"Program yang dibuat oleh pemerintah pusat dalam hal ini oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto mengenai 3 juta rumah itu menurut saya momentumnya pas banget. Apalagi kemudian diberikan subsidi melalui program Kredit Pemilikan Perumahan (KPP) ini. Sehingga dengan demikian bagi warga dimana saja ini memberikan kemudahan dan mudah-mudahan ini membuat keberanian yang belum punya rumah untuk segera nikah," ucapnya.

Lebih lanjut, Pramono menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026–2029, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan sebanyak 19.809 unit rumah.

Program ini tidak hanya membuka peluang besar bagi pelaku pembangunan, tenaga kerja sektor konstruksi, serta pengusaha bahan bangunan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta, menggerakkan ekonomi nasional, dan menciptakan lapangan kerja.

“Mudah-mudahan pembangunan lebih dari 19 ribu rumah ini dapat memperkuat program tiga juta rumah pemerintah pusat,” jelasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement