 
                
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa telah disetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk 3 BUMN sebesar Rp4,7 triliun. Ketiga perusahaan pelat merah yang mendapatkan PMN itu adalah PT PELNI (Persero), PT INKA (Persero), dan PT KAI (Persero). Pencairan PMN ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 235 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 26 Agustus lalu.
"Alhamdulillah, 22 Juli Badan Pemeriksa Keuangan Danantara (BP Danantara) mengusulkan rencana PMN TA 2025, dalam rangka penugasan pemerintah," ujar Erick dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI, Senin (15/9/2025).
Pada kesempatan tersebut, Erick menjelaskan PT KAI (Persero) mendapat PMN TA 2025 sebesar Rp1,8 triliun. Rencananya, investasi pemerintah ini akan digunakan untuk pengadaan sarana KRL yang melayani lintas Jabodetabek.
Selanjutnya, PT INKA (Persero) mendapat PMN TA 2025 sebesar Rp473 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik, antara lain untuk produksi trainset KRL Jabodetabek.
"Mungkin pada kesempatan ke depan kita juga bisa mengunjungi INKA di Desember karena sudah mulai ada mix antara robotik dan pegawai. Alhamdulillah kualitas meningkat," tambah Erick.
Ia mengatakan saat ini PT INKA sendiri sudah mulai banyak mendapatkan order baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah negara Australia yang meng-order trainset dari INKA untuk kebutuhan mengangkut batubara.
"Pangsa pasar untuk gerbong kelas menengah, jadi bukan yang high-class seperti Kereta Cepat, ini lagi sangat banyak demand-nya, tidak hanya di dalam negeri," kata Erick.
Selanjutnya untuk PT PELNI mendapat PMN TA 2025 sebesar Rp2,5 triliun yang rencananya akan digunakan untuk pengadaan 3 unit kapal penumpang baru.
"Tentu ini bagian daripada perbaikan pelayanan untuk Pelni, dan juga untuk menekan isu-isu kecelakaan yang mungkin kita harus tekan karena ini bagian dari layanan publik," pungkas Erick.
(Feby Novalius)