Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luhut Buka-bukaan Alasan Bandara IMIP Dibangun dan Proyek China di Morowali

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 02 Desember 2025 |07:39 WIB
Luhut Buka-bukaan Alasan Bandara IMIP Dibangun dan Proyek China di Morowali
Luhut Buka-bukaan Alasan Bandara IMIP Dibangun dan Proyek China di Morowali (Foto: Okezone)
A
A
A


Investasi USD20 Miliar

Luhut menjelaskan, hingga saat ini, total nilai investasi di sektor hilirisasi mencapai USD71 miliar, di mana untuk Morowali nilainya mencapai lebih dari USD20 miliar mempekeriakan lebih dari 100 ribu tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan sampai saat ini.

Baginya, hilirisasi nikel penting sebagai langkah perubahan besar untuk Indonesia mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari sumber daya yang ada saat ini. Ide itu sudah dimiliki olehnya sejak 2001.

Menurut Luhut, pembangunan kawasan industri Morowali dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diresmikan pada era Presiden Joko Widodo. Kemudian dari situlah lahir pemikiran bahwa Indonesia tidak boleh terus mengekspor bahan mentah, alias hilirisasi di Morowali dimulai.

Luhut mengaku tidak mudah untuk mencari investor yang mau menggarap proyek hilirisasi. Setelah mempelajari kesiapan negara-negara dari segi investasi, pasar, dan teknologi, hanya Tiongkok (China) yang saat itu yang siap dan mampu memenuhi kebutuhan mewujudkan hilirisasi nikel.

"Atas izin Presiden Joko Widodo, saya bertemu Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar Tiongkok dapat berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi," ujar Luhut.

Luhut mengatakan, setelah melalui pembahasan mendalam, dirinya mengusulkan secara formal hilirisasi kepada Presiden. Dijelaskan Luhut kala itu, bahwa hilirisasi nikel dua hingga tiga tahun pertama akan berat, tetapi setelah itu manfaatnya akan terlihat jelas.

"Hanya dalam waktu satu bulan, Presiden menyetujui langkah tersebut, dan Tiongkok pun siap bekerja sama. Amerika Serikat tidak memiliki teknologi ini, dan hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Elon Musk ketika bertemu saya beberapa waktu lalu, bahwa AS tertinggal cukup signifikan dari Tiongkok," kata Luhut.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement