Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada yang Janggal dari Hilangnya Rombongan Hipmi

Koran SI , Jurnalis-Sabtu, 15 Agustus 2009 |14:05 WIB
Ada yang Janggal dari Hilangnya Rombongan Hipmi
Logo Hipmi. Dok Hipmi
A
A
A

JAKARTA - Salah satu suami dari korban hilang di Papua, Suparmo melihat adanya keanehan dari kasus ini. Dia sempat mengetahui ponsel istrinya menyala.

"Pada 5-8 Maret ponsel istri saya menyala, tetapi dihubungi tidak menyahut. Padahal hilangnya 4 Maret, saya curiga ada yang tidak beres dalam kasus ini," ujar suami dari anggota Hipmi sekaligus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Atieka Saraswati tersebut, di Jakarta, Jumat (14/8/2009) kemarin.

Bersama polisi, Suparmo terus berusaha mencari, melalui udara maupun darat, tapi pencarian tidak membuahkan hasil. Apabila memang disandera, dia meminta pihak-pihak yang menyandera untuk secepatnya melepaskan para korban.

"Tak lupa kepolisian untuk lebih mempertajam pencarian agar masalah ini cepat selesai," kata pria yang juga menjabat sebagai Pembina Hipmi Papua ini.

Sementara Josephine, istri dari anggota Gapensi, Ferdianto Sunur, yang juga hilang, mengaku lelah mendengar simpang siur isu yang berkembang atas kasus ini.

"Saya berharap kepolisian pusat bisa secepatnya mengungkap kasus ini. Isu yang berkembang sudah semakin tidak jelas. Saya ikhlas, apa pun hasilnya yang penting terungkap," harapnya.

Ke-17 orang yang hilang ialah Rahmania (bendahara Hipmi Serui), Atieka Saraswati (pengusaha, anggota Iwapi), Ferdianto Sunur (pengusaha, anggota Gapensi), Isak Muabuay (Kepala Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya), Gerson Wanggai (operator speedboat), Lambert Wanggai, Mario Wanggai, Michael Wanggai, Toni Fonataba, Ayub Karubaba, Jack Karubaba, Reba, Erna Samori, Rumbiak, Muabuay, Iin, dan Nurul Fatimah.

Hingga tadi malam belum diperoleh keterangan resmi dari kepolisian. Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Pol Nanan Soekarna dan wakilnya, Brigjen Pol Sulistyo Ishak, belum bisa dihubungi saat hendak dimintai konfirmasi terkait masalah ini.

Sebagai informasi, sejumlah anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sudah hilang di tanah Papua semenjak Maret silam. Sejauh ini pencarian tidak membuahkan hasil.

Saat hilang, mereka membawa uang Rp8 miliar dan bahan bakar minyak (BBM) delapan drum. Uang itu milik pemerintah daerah yang akan digunakan untuk mengembangkan perekonomian. (fahmi faisal/helmi syarief) 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement